REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Komisi Kesehatan Nasional China pada Selasa (28/1) melaporkan Hingga 27 Januari, jumlah total kasus terkonfirmasi di China juga bertambah menjadi 4.515 kasus. Jumlah itu naik dari 2.835 yang dilaporkan sehari sebelumnya.
Sebanyak 106 orang dilaporkan meninggal akibat virus corona baru yang menyebar di seluruh negara tersebut. Jumlah itu naik dari jumlah sebelumnya, yakni 81 orang.
Otoritas Kota Tangshandi China mengumumkan bahwa semua alat transportasi umum di dalam kota dihentikan sebagai upaya untuk mencegah virus corona baru menyebar lebih lanjut. Pernyataan itu diunggah di dalam akun resmi pemerintah kota di Weibo. Tangshan, di Provinsi Hubeiutara, adalah kota terbesar yang memproduksi baja di China.
Sementara itu, Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengunjungi kota Wuhan, untuk memberikan dukungan kepada pekerja medis dan menjanjikan bantuan. Dengan pakaian pelindung dan masker biru, Li mengatakan 2.500 lebih pekerja akan bergabung dengan mereka dalam dua hari ke depan, dan mengunjungi lokasi rumah sakit baru yang akan dibangun dalam beberapa hari.
Sedangkan, di media sosial China, para pejabat menghadapi kemarahan yang meningkat atas virus tersebut. Beberapa mengkritik gubernur provinsi Hubei, setelah dia mengoreksi dirinya dua kali selama konferensi pers mengenai jumlah masker wajah yang diproduksi.
"Jika dia dapat mengacaukan data beberapa kali, tidak heran penyakitnya telah menyebar begitu parah," kata salah satu pengguna platform media sosial Weibo.