REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan memulangkan seorang pasien laki-laki yang semula diduga terinfeksi virus Corona. Pasien tersebut dipulangkan pada Senin malam (27/01).
"Berdasarkan hasil rapat dengan komite medis, pelayanan, dokter spesialis paru, patologi, dan laboratorium hasilnya tidak memenuhi kriteria virus Corona," kata Direktur Utama RSUD Tarakan, Hasbi Hasyim di Tarakan, Selasa.
Pasien yang memiliki riwayat berangkat dari Liaoning, China itu selanjutnya dipulangkan untuk rawat jalan dalam pengawasan. "Diobservasi, kemudian diberi obat batuk dan pilek. Kesimpulannya dalam pengawasan, sesuai dengan Kemenkes 14 hari setelah tiba di Indonesia secara terbatas," kata Hasbi.
Sebelumnya pasien berangkat dari Liaoning, China dan tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta Tangerang pada 20 Januari 2020. Selanjutnya ia ke Tarakan pada 21 Januari.
"Pasien ini mahasiswa kedokteran dan membekali diri dengan termometer dan saat dia mengukur sendiri 37 derajat Celcius, normal suhu tubuhnya," kata Hasyim.
Kemudian pada 24 Januari pasien merasa pilek. Pada 25 Januari ia dibawa ke rumah sakit. Saat masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) suhu tubuhnya 36,8 derajat Celcius dan diperiksa tangkal paru-parunya 98 persen.
"Tanda-tanda secara klinis virus Corona tidak ada, tetapi harus tetap waspada," kata Hasbi. Kasus ini sebelumnya membuat heboh karena ramai dibicarakan di media sosial karena dugaan pasien terinfeksi virus Corona di Tarakan.