REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Setelah Bandara Radin Inten II Branti dan Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Panjang sebagai sarana masuk dan keluarnya barang ekspor dan impor mulai memperketat antisipasi penularan virus corona. Kantor Kesehatan Panjang (KKP) Kelas II Panjang menyatakan, risiko tertinggi terjadi penularan virus dari Wuhan, Cina tersebut Pelabuhan Panjang.
Kepala KKP Kelas II Panjang R Marjunet mengatakan, ada dua pintu masuk penyebaran virus di wilayah Provinsi Lampung, yakni bandara dan pelabuhan. “Namun, kami fokus Pelabuhan Panjang, karena tempat hilir mudik orang dan barang dari berbagai negara,” kata R Marjunet di Bandar Lampung, Selasa (28/1).
Ia mengatakan, Pelabuhan Panjang yang dermaganya berada di pesisir Teluk Lampung, sangat rentan terjadinya penularan virus corona yang saat ini menelan ratusan korban jiwa di China. Pelabuhan Panjang, ujar dia, dimasuki berbagai barang dan orang dari berbagai negara di dunia.
Aktivitas di Pelabuhan Panjang, menjadi perhatian serius dari KKP untuk melakukan pengetatan pemeriksaan, agar penyebaran virus korona dapat diantisipasi sejak dini saat masuk wilayah Lampung. Untuk itu, KKP menempatkan petugas khusus di Pelabuhan Panjang untuk melakukan pemeriksaan ketat terhadap orang dan barang saat lalu lintas barang dan orang dari berbagai negara.