Rabu 29 Jan 2020 12:32 WIB

Pemkot Tangsel akan Lakukan Penataan Kampung Nambo

Kampung Nambo terletak dekat TPA Cipeucang.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sampah menggunung di TPA Cipeucang sebabkan longsoran ke bibir Sungai Cisadane, Serpong, Tangerang Selatan, (30/12).
Foto: Republika/Rabbani Dikromo
Sampah menggunung di TPA Cipeucang sebabkan longsoran ke bibir Sungai Cisadane, Serpong, Tangerang Selatan, (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) melakukan penataan Kampung Nambo menjadi permukiman terpadu. Hal itu dilakukan agar perilaku masyarakat menjadi lebih baik terhadap penyehatan lingkungan permukiman.

Nambo merupakan sebuah kampung yang terletak dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang. Kampung ini selalu terkena dampak dari sampah masyarakat Kota Tangerang Selatan. Terlebih banjir di awal tahun menyebabkan sejumlah sampah memasuki kawasan tersebut.

Baca Juga

Hal itu yang membuat Pemerintah Kota Tangerang Selatan bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain melakukan penataan Kampung Nambo di Kecamatan Serpong, Tangsel. Kepala Bidang Permukiman Disperkimta, Carsono mengatakan, tahapan pembersihan lahan untuk penataan kawasan akan dimulai pada Februari 2020.

“Kita sudah berkordinasi dengan UPT dan masyarakat, bahkan sudah melakukan sosialisasi, kita sedang kasih waktu untuk warga pembersihan jalan akses ke Nambo untuk alat berat dari Cipeucang ke Nambo,” kata Carsono, Rabu (29/1).

Setelah dilakukan pembersihan lahan, tahapan selanjutnya adalah pengurukan, dan pemadatan lahan. Tahapan ini, kata Carsono, akan dilakukan pada Bulan Maret dan kemudian akan dilakukan lelang.

“Lelang nanti pada bulan Maret, setelah proses lelang dilanjutkan dengan pekerjaan fisik. Rencana nanti akan ada peningkatan sarana prasarana seperti lapangan, taman baca, dan lainnya,” ucap Carsono.

Sejumlah dinas juga ikut terlibat dalam penataan kawasan ini, diantaranya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait taman dan penghijauan, Dinas Pekerjaan Umum untuk pembangunan jembatan, turap, dan normalisasi sungai kecil yang ada di Nambo.

Selanjutnya, seperti Dinas Bangunan untuk bidang sanitasi, yang akan membuat bangunan dari mata air yang ada di Nambo. Kemudian, Dinas Koperasi dan UMKM akan meningkatkan UMKM yang ada dikampung tersebut.

Dengan demikian, Kampung Nambo akan dibangun dengan beragam fasilitas yang dibutuhkan. Sehingga, kehidupan masyarakat yang hidup dari TPA itu menjadi lebih baik lagi.

“Di kampung ini, masyarakatnya sendiri yang ingin berubah lebih baik terhadap penyehatan lingkungan pemukiman. Kami tentu sambut baik. Mereka undang kita, menceritakan ingin mereka apa, ya mereka ingin merubah kampung ini menjadi kampung layak huni,” kata dia.

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 04 Kampung Nambo, Ade Irawan menjelaskan, kampung Nambo ini merupakan kampung yang terkena dampak sampah dari TPA Cipeucang.

Menurutnya, kawasan mereka yang terletak berdekatan dengan TPA, membuat mereka sadar bahwa kondisi itu buruk dan bisa memunculkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, kampung yang terdiri dari 175 Kepala Keluarga ini, menyambut baik penataan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

“Ya warga mulai sadar, pentingnya penataan kawasan ini, dampak yang diberikan juga pasti baik. Nanti setelah penataan, disini akan ada taman baca, lapangan futsal, tempat pelatihan hidroponik, UMKM, dan lainnya,” jelas Ade.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement