REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kembali peran Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) sebagai garda terdepan dalam pencegahan penyakit dan promosi gaya hidup sehat. Presiden pun menyindir pengurus puskesmas yang justru bangga dengan pemasukan tinggi dan kontribusi ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar.
"Puskesmas itu dirancang untuk mencegah penyakit. Jangan ada puskesmas yang bangga karena income-nya banyak, keliru itu. Pak, saya bisa setor PAD sekian. Keliru itu," jelas Presiden saat menghadiri Gerakan Bersama Eliminasi TBC 2030 di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/1).
Bagi Jokowi, puskesmas yang bagus justru harus mampu menekan jumlah orang sakit di wilayah setempat. Puskesmas yang baik, menurut Jokowi, tidak mengejar pendapatan dari retribusi pasien, melainkan gencar mempromosikan pola hidup sehat dan menjalankan langkah preventif dari penyakit.
"Pak saya bisa nyetor PAD sekian, loh keliru ini keliru, pendapat seperti ini jangan dibenarkan loh ini keliru. Puskesmas itu dirancang untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat," kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara menegaskan sekali lagi bahwa mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Ia menambahkan bahwa lebih baik menggunakan tenaga, pikiran, dan anggaran itu untuk mencegah. "Harus mempercayai ini, dengan tetap siaga dan waspada sebelum masuk ke pengobatan.
Setelah dari Cimahi Techno park, Presiden Jokowi melakukan Peninjauan kegiatan Pencegahan Stunting di Puskesmas Cimahi Selatan yang berada di sebelah gedung Cimahi Techno Park. Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi melakukan pemberian Vitamin A kepada salah seorang Anak. Turut hadir mendampingi Presiden dalam agenda kali ini Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkes Terawan Agus Putranto, Seskab Pramono Anung, dan Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil.