Kamis 30 Jan 2020 19:15 WIB

Tim Pengacara Sebut Dakwaan tak Cukup untuk Makzulkan Trump

Tim pengacara Trump sebut dakwaan House of Representatives tak cukup makzulkan Trump

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Demonstran pro pemakzulan Trump menggelar aksi di Washington, Rabu (29/1). Tim pengacara Trump sebut dakwaan House of Representatives tak cukup makzulkan Trump. Ilustrasi.
Foto: Erik Lesser/EPA
Demonstran pro pemakzulan Trump menggelar aksi di Washington, Rabu (29/1). Tim pengacara Trump sebut dakwaan House of Representatives tak cukup makzulkan Trump. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam sidang pemakzulan di Senat, tim pengacara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dakwaan yang diajukan House of Representatives bulan lalu tidak cukup untuk memakzulkan presiden AS ke-45 itu. Jika memang benar Trump menahan bantuan militer kepada Ukraina agar negara itu bersedia menyelidiki kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, hal itu tidak cukup untuk memakzulkan Trump.

Mereka mengandalkan pendapat profesor hukum Alan Dershowitz yang juga anggota tim pengacara Trump. Di hadapan para senator yang bertindak sebagai juri sidang pemakzulan, Dershowitz mengatakan setiap politisi memiliki kepentingan yang terkait dengan kepentingan publik.

Baca Juga

"Itu tidak dapat dimakzulkan," kata Dershowitz, Kamis (30/1).

Partai Demokrat terus menekan Senat agar memanggil lebih banyak saksi ke sidang ini. Partai Republik tampaknya fokus untuk membawa sidang ke pemungutan yang akan membebaskan Trump.

Tim pengacara Trump juga membantah naskah buku mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton. Bolton mengatakan Trump memintanya menahan bantuan untuk Ukraina sampai negara itu bersedia menyelidiki Biden.

Dalam sesi tanya jawab sidang pemakzulan pada Rabu (29/1), tim pengacara Trump memperingatkan agar tidak memperpanjang persidangan. Menurut mereka para senator yang bertindak sebagai juri sudah mendengar cukup banyak kesaksian. 

Di sisi lain Demokrat berpendapat isu buku Bolton yang segera terbit tidak dapat diabaikan. Pemungutan suara dalam isu pemanggilan saksi diperkirakan akan digelar pada Jumat (31/1).

Ketua persidangan Hakim Agung John Roberts membuka sesi tanya jawab. Senator dari Partai Republik Ted Cruz bertanya apakah penting bila memang ada upaya timbal balik.

Dershowitz mengatakan tidak. Ia mengatakan banyak politisi yang menilai dipilihnya mereka kembali demi kebaikan publik. "Itulah mengapa sangat berbahaya untuk mencoba melakukan psikoanalisis terhadap presiden," katanya.

Ketua komite intelijen House dari Partai Demokrat Adam Schiff tercengang dengan jawaban itu. Ketua jaksa persidangan ini mengatakan tidak semua proses timbal balik sama. Beberapa di antaranya mungkin dapat diterima.

"Dan Anda tidak perlu menjadi pembaca pikiran untuk mengetahui mana yang dapat diterima mana yang tidak, untuk satu hal, Anda dapat bertanya pada John Bolton," kata Schiff.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement