Kamis 30 Jan 2020 19:17 WIB

Kemenkes: Belum Ada Kasus Positif Corona di Indonesia

Dari 16 orang yang masuk proses pemantauan, belum ada yang positif.

Rep: Idealisa Masyafarina/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas rumah sakit memperlihatkan ruangan isolasi khusus untuk wabah virus corona di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (30/1/2020).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Petugas rumah sakit memperlihatkan ruangan isolasi khusus untuk wabah virus corona di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (30/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan menegaskan sejauh ini belum ada temuan kasus positif virus Novel corona (nCoV) di Indonesia. Sebanyak 16 orang yang masuk dalam proses pemantauan tidak satupun menunjukan hasil positif.

Dirjen P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Kemenkes dr. Anung Sugihantono menjelaskan, dari sebanyak 16 orang tersebut sebanyak 8 orang masih dalam proses pengecekan virus, 5 orang dinyatakan negatif dan sisanya sudah pulang karena kembali sehat.

"Tidak ada kasus positif dan tidak ada kejadian kematian. Ini faktanya," tegas Anung dalam diskusi "Forum Merdeka Barat 9: Antisipasi Penyebaran Corona di Kementerian Kominfo, Jakarta," Kamis (30/1).

Dari jumlah tersebut, sembilan orang merupakan WNI dan tujuh orang adalah WNA. Mereka masuk pemantauan karena menunjukkan gejala-gejala yang mirip dengan yang disebabkan oleh nCoV seperti batuk, demam dan sesak napas.

Ia mengungkapkan secara keseluruhan yang dirumorkan memiliki gejala semacam ini ada 34 orang di seluruh Indonesia. Namun yang masuk pemantauan hanya 16 orang tersebut.

Anung menampik rumor bahwa pemerintah Indonesia terkesan menyepelekan kasus virus ini. Menurutnya, pemerintah telah melakukan berbagai kesiapan untuk antisipasi virus ini sebelum kasus ini dikonfirmasi secara resmi oleh Cina.

Kemenkes telah melakukan persiapan sejak mendengar informasi tersebut pada 19 Desember 2019, sebelum Cina merilis informasi resmi pada 27 Desember 2019. Sementara sebagian negara lain baru mengedarkan kewaspadaan pada awal tahun 2020. WHO juga sudah menyampaikan keyakinan mereka dengan persiapan dan kemampuan pemerintah Indonesia dalam menangani krisis kasus ini.

"Barangkali itu juga satu faktor (kasus negatif), di samping itu kan teman-teman (di Hubei) sehat semua," kata Anung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement