Kamis 30 Jan 2020 20:24 WIB

Disebut Lindungi Harun Masiku, Yasonna: Saya tak Setolol Itu

'Saya kira intelektualitas saya bukan belum seperti itu tololnya,' kata Yasonna.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly (kanan)
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly kembali berbicara seputar pencopotan Ronny Sompie sebagai Dirjen Imigrasi dan kasus suap caleg PDIP Harun Masiku. Ia menyatakan bakal terlalu bodoh bila benar ia melindungi atau menyembunyikan Harun Masiku.

"Saya kira intelektualitas saya bukan belum seperti itu tololnya. Saya belum ingin melakukan harakiri politik, saya kira hanya soal-soal begitu, terlalu tolol saya. Saya fikir saya tidak setolol itu, gak sampe segininya," ujar Yasonna di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakart, Kamis (30/1).

Baca Juga

Yasonna pun tetap bersikeras, pencopotan Ronny Sompie memang karena tindakannya. Ia membantah bila pencopotan Ronny Sompie lantaran tak koordinatif dalam 'melindungi' Harun, seperti yang dituduhkan kepadanya.

Menurut Yasonna, ia sudah menginstruksikan Ronny untuk memperbaiki sistem keimigrasian sejak sebulan lalu. Saat itu, klaim Yasonna, sistem keimigrasian kerap mengalami down.

"Desember saja saya rapat sudah suruh marah-marah sama mereka karena lambat (sistem pencatatan imigrasi). Sering down. Ada orang ambil paspor antrean jadi lama karena sistem transisi dari ke 1 ke 2. Akibatnya belum selesai, terminal 3 lelet," kata Yasonna.

Untuk itu, kata Yasonna, harus ada yang bertanggung jawab dengan kelambatan pencatatan sistem keimigrasian, mulai dari Ronny sebagai dirjen sampai jajaran yang bertanggung jawab soal sistem itu. Puncaknya, saat sistem tersebut luput mencatat kepulangan Harun Masiku dari luar negeri yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

"Ada kan berapa puluh ribu yang tertunda datanya dari 23 Desember sampai 19 Januari. Maka harus ada yang bertanggung jawab. Direktur TI harus bertanggung jawab," ujar politikus PDIP itu.

Sebelumnya, Yasonna diketahui telah menyerahkan posisi Dirjen Imigrasi ke Pelaksana Harian Joni Ginting. Pencopotan Ronny berawal dari kasus tersangka suap Caleg PDIP Harun Masiku. Harun disebut Yasonna berada di luar negeri sejak 6 Januari 2020, hingga setelah KPK menetapkan tersangka pada 13 Januari 2020.

Belakangan, Ronny Sompie mengumumkan bahwa Harun ternyata sudah di Indonesia sejak 7 Januari 2020. Ia mengatakan, ada delay sistem informasi keimigrasian. Pernyataan ini otomatis menyangkal pernyataan Yasonna sebelumnya.

Yasonna mengatakan, Ronny dialihkan ke posisi fungsional menyusul dibentuknya tim independen. Tim Independen itu untuk menyelidiki kejanggalan dalam sistem pencatatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta yang 'luput' mencatat kepulangan tersangka suap itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement