REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebutkan sudah ada titik cerah evakuasi bagi 243 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Hal itu didapat setelah melalui proses diplomasi yang dilakukan Kementerian Luar Negeri. "Pemerintah sudah dalam posisi untuk masuk, untuk melakukan evakuasi," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Kamis (30/1).
Teuku Faizasyah mengungkapkan hal itu saat menjadi salah satu pembicara dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk ”Antisipasi Penyebaran Corona” di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta. Menurut dia, saat ini pemerintah telah memulai persiapan evakuasi dengan cara mendata setiap WNI yang berada di sana dengan bantuan dari para mahasiswa yang berada di sana. Kemudian setelah data valid yang dapat dipertanggungjawabkan, pemerintah akan segera melakukan tindakan evakuasi.
"Saat ini pemutakhiran data memerlukan waktu, agar tidak ada WNI yang tertinggal di sana," imbuhnya.
Dia menjelaskan mekanisme pemulangan WNI yang dilakukan pemerintah, adalah pertama, WNI dikumpulkan di titik yang ada di Kota Wuhan. Kemudian, mereka dievakuasi terlebih dahulu ke provinsi lain, di China. Lalu, dilakukan pemeriksaan karantina selama beberapa waktu sebelum akhirnya dipulangkan ke Tanah Air. "Belum tahu provinsi di mana, tetapi akan ditempatkan terlebih dahulu di sana," katanya.
Terkait dengan moda transportasi udara untuk memulangkan WNI, pemerintah masih mempertimbangkan partisipasi maskapai swasta dalam berkontribusi memulangkan para WNI di sana. Sedangkan untuk bantuan dari TNI, sudah disiapkan sebanyak dua helikopter untuk membantu evakuasi para WNI. "Pemerintah membuka diri bagi maskapai swasta yang ingin membantu pemerintah memulangkan para WNI di Wuhan," imbuhnya.