Ahad 02 Feb 2020 06:21 WIB

Rusia Evakuasi Warganya dari China

Rusia akan mulai menarik warga mereka dari China pada pekan depan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- China menghadapi meningkatnya isolasi internasional dan semakin banyak penerbangan yang dibatalkan. Karena jumlah pasien virus korona yang meninggal dunia mencapai 259 orang. Rusia akan mulai menarik warga mereka pada pekan depan.

Epidemi yang telah memicu evakuasi besar-besaran warga asing ini juga menghentikan banyak penerbangan internasional. Hal ini meningkatkan resiko perlambatan perekonomian terbesar di dunia itu.

Ahad (1/1) kantor berita Interfax dan TASS melaporkan militer Rusia akan mulai menggelar evakuasi pada Senin (3/2) dan Selasa (4/2). Dalam laporan tersebut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan evakuasi akan dimulai dari daerah yang paling terdampak paling parah.

Awalnya Peskov mengatakan evakuasi akan dilakukan pada Sabtu (1/2). Tapi kemudian ini meralatannya. Sudah ada dua kasus virus korona di Rusia. Mereka juga sudah menghentikan sementara penerbangan ke China.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan ada 2.102 kasus baru yang terkonfirmasi. Maka kini jumlah total yang terinfeksi menjadi 11.791 orang. Di laporkan ada 130 kasus dari dua lusin negara. Jumlah korban meninggal dunia yang hingga saat ini semuanya terjadi di China mencapai 259 orang.

Data dari China ini menunjukkan virus korona baru tidak terlalu mematikan seperti SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome yang terjadi pada 2002 sampai 2003 lalu. Wabah itu menewaskan hampir 800 orang dan menginfeksi 8.000 pasien.

Namun tentu angka-angka data virus baru dapat berkembang sangat cepat. Di Provinsi Hubei titik awal virus ini sudah diisolasi. Jalanan ditutup dan operasi transportasi publik dihentik. Di beberapa tempat lainnya pihak berwenang memperketat izin berpergian dan membuka toko. 

Di Beijing ada konter-konter di dekat pintu masuk perumahan atau apartemen. Di konter-konter itu sukarelawan yang mengenakan pita merah dan masker mencatat detail warga yang baru kembali dari kampung halamannya setelah merayakan Tahun Baru Imlek.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement