Ahad 02 Feb 2020 15:45 WIB

Dampak Virus Corona, Perusahaan Jerman Tunda IPO

Volatilitas pasar akibat wabah corona akan mengurangi permintaan investor dalam IPO.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Friska Yolanda
Bursa saham Jerman di Frankfurt
Foto: ap
Bursa saham Jerman di Frankfurt

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perusahaan ekuitas swasta Carlyle Group Inc menunda penawaran umum saham perdana (IPO) dari kelompok bahan kimia khusus Jerman, Atotech, karena khawatir akan dampak wabah virus corona. Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan pada Jumat (31/1), bahwa Carlyle Group khawatir jika wabah corona akan berdampak negatif pada penilaian yang dapat dicapai investor. Sumber minta dianonimkan karena keputusan itu bersifat rahasia.

Dilansir Reuters, Ahad (2/2), keputusan Carlyle ini menyoroti ketidakpastian bahwa penyebaran virus yang pertama muncul di China itu dan kini di seluruh dunia telah berdampak ke pasar keuangan. Sebab, Indeks S&P 500 SPX mengalami kinerja mingguan terburuk sejak Agustus lalu.

Atotech merupakan perusahaan yang membuat bahan kimia khusus dan peralatan untuk papan sirkuit cetak dan semikonduktor. Perusahaan ini telah merencanakan untuk memulai proses IPO pekan ini dengan menerbitkan kisaran harga yang ditunjukkan.

Namun, sumber mengatakan Carlyle khawatir bahwa produksi dan eksposur bisnis Atotech di China, serta volatilitas pasar yang lebih luas yang disebabkan oleh wabah itu, akan mengurangi permintaan investor dalam IPO. Menurut pendaftaran IPO perusahaan ini, Atotech mengoperasikan beberapa fasilitas manufaktur di China, yang menyumbang 38 persen dari pendapatan di segmen kimianya, yang pada gilirannya membentuk sekitar 90 persen dari bisnisnya.

Namun, tidak diketahui kapan Atotech berencana untuk melanjutkan persiapan IPO. Jika keterlambatan melampaui 14 Februari, perusahaan harus mengirimkan kembali pengajuan IPO ke regulator AS untuk memasukkan pendapatan setahun penuh.

Sementara itu, Atotech dan Carlyle enggan mengomentari rencana IPO dan potensi dampak dari wabah koronavirus pada bisnis Atotech di China. Tentunya, jendela untuk go public masih terbuka bagi perusahaan dengan sedikit atau tanpa paparan ke China.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement