Selasa 04 Feb 2020 02:46 WIB

36 Orang yang Dievakuasi ke Prancis Tunjukkan Gejala Corona

Orang yang terindikasi corona tetap berada di bandara Prancis untuk tes lanjutan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolanda
Petugas berpakaian pelindung lengkap mengecek barang penumpang yang berhasil dievakuasi dari Wuhan, China, di bandara Marseilles, Prancis, Ahad (2/2).
Foto: AP Photo/Arek Rataj
Petugas berpakaian pelindung lengkap mengecek barang penumpang yang berhasil dievakuasi dari Wuhan, China, di bandara Marseilles, Prancis, Ahad (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan Prancis menyampaikan, sebanyak 36 orang yang baru dievakuasi dari Cina ke Prancis menunjukkan gejala terinfeksi virus corona baru atau Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV). Mereka dilaporkan mendarat pada Ahad waktu setempat.

Pada penerbangan kedua, ada 254 orang yang dievakuasi dari Wuhan ke Prancis. Penerbangan evakuasi kedua membawa masyarakat dari 30 negara yang berbeda, kebanyakan dari mereka orang Eropa. Enam puluh lima dari mereka yang kembali adalah orang Prancis.

Baca Juga

Menteri Kesehatan Prancis, Agnes Buzyn mengatakan, sekitar 20 orang yang menunjukkan gejala tetap berada di bandara Istres, selatan Prancis, untuk menjalani tes lebih lanjut.

"Tes dilakukan untuk menentukan apakah mereka terinfeksi virus corona dan hasilnya akan diketahui pada hari Senin," kata Buzyn dilansir Channel News Asia, Senin (3/2).

Sementara, 16 warga negara non-Prancis yang menunjukkan gejala virus telah diterbangkan kembali ke negara masing-masing.

Menurut sumber militer di Istres mengatakan, sebanyak 124 orang non-Prancis telah melakukan perjalanan ke negara asal mereka. Sementara 9 warga Belgia, 15 warga Belanda dan dua mitra Cina telah diisolasi setelah melakukan perjalanan dari Istres ke bandara militer dekat Brussel.

"Namun 60 lainnya dari Meksiko, Rwanda, Brasil dan Georgia tetap di Prancis," kata Buzyn.

Buzyn meyakinkan bahwa kedatangan lebih banyak orang dari Wuhan tidak menjadi risiko tambahan penularan virus. Prancis dan negara-negara G7 lainnya akan membahas tanggapan bersama terhadap epidemi coronavirus. Sejauh ini di Prancis, hanya enam kasus coronavirus yang terdeteksi.

Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian menambahkan, beberapa dari mereka yang kembali akan dikarantina selama 14 hari.  Sementara yang lainnya akan diizinkan untuk kembali ke negara asal mereka jika mereka tidak menunjukkan gejala virus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement