Selasa 04 Feb 2020 22:28 WIB

Kemenkes Kirim Logistik ke WNI di Natuna

WNI yang diisolasi di Natuna akan terus diawasi Kemenkes.

Karantina Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China ke Natuna.
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Karantina Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China ke Natuna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengirimkan bantuan logistik bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari China di Natuna untuk memenuhi kebutuhan selama masa observasi kesehatan terkait virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCoV).

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemenkes RI, Widyawati di Jakarta, Selasa (4/2), mengatakan bantuan yang diberikan berupa alat kesehatan lingkungan, alat pelindung diri, dan mesin pengolah limbah medis. Bantuan sampai di tempat observasi kesehatan pada Senin (3/2) malam yang dikirim menggunakan pesawat Hercules milik TNI. Logistik berisi ratusan pack alat kesehatan lingkungan, masker, alat pelindung diri dan dua unit mesin pengolah sampah medis (Autoclave).

Baca Juga

WNI yang dievakuasi dari Wuhan ini akan diobservasi kesehatannya selama 14 hari, pada masa itu juga pemerintah menjamin ketersedian logistik yang diperlukan dengan pertimbangan kesehatan dan keamanan.

Widyawati menyebut sebanyak 238 orang, termasuk lima orang tim aju, dan 42 orang tim penjemput yang dikarantina menjadi tanggung jawab pemerintah. "Tidak hanya memastikan mereka terbebas dari nCoV, tapi juga semua aspek kebutuhan mereka harus terpenuhi. Ke depan stok bantuan akan terus dipantau dan dipenuhi," tambah Widyawati.

Sebelumnya pemerintah berhasil menjemput 237 WNI, satu orang WNA yang merupakan suami dari salah satu WNI di China, dan lima orang tim aju yang ditugaskan dalam misi pemulangan ke Indonesia.

Jumlah tersebut berkurang tujuh orang dari yang direncanakan karena empat orang mengundurkan diri dan tiga orang dinyatakan tidak lolos skrining kesehatan oleh Pemerintah China.

Sebanyak tiga WNI yang tidak lolos skrining kesehatan dikarenakan dua orang batuk pilek dan satu orang demam. Pemerintah Indonesia melalui Konsulat Jenderal Republik Indoensia (KJRI) terus mendampingi dan memantau perkembangan kesehatan mereka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement