Rabu 05 Feb 2020 18:26 WIB

Gorontalo Pecahkan Rekor Produksi Jagung

Gorontalo akan dijadikan pelopor Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).

    Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri pelepasan ekspor produk pertanian Gorontalo.
Foto: Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri pelepasan ekspor produk pertanian Gorontalo.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Provinsi Gorontalo memecahkan rekor produksi komoditas jagung sepanjang tahun 2019 dengan angka sebesar 1,7 juta ton. Capaian ini meningkat dari tahun sebelumnya yang memproduksi 1,56 juta ton dari total area panen seluas 343.241 hektare.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan hasil yang diraih Provinsi Gorontalo tidak lepas dari peran Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai nahkoda di Kementerian Pertanian. Menurutnya, pengalaman dan jam terbang Mentan Syahrul telah membawa pertanian Indonesia menjadi lebih baik.

Baca Juga

"Dulu selama menjabat sebagai Bupati dan Gubernur Sulawesi selatan, Sulsel (Sulawesi Selatan) bisa swasembada pangan baik jagung, padi, dan ternak sapi. Bahkan sekarang Gorontalo impor sapi dari Sulwesi Selatan berkat Mentan Syahrul," kata Rusli saat Pelepasan Ekspor Komoditas Pertanian di Provinsi Gorontalo, Rabu (5/2).

photo
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri pelepasan ekspor produk pertanian Gorontalo.

Rusli mengatakan, berdasarkan pengalaman tersebut, sangat cocok jika Mentan Syahrul bisa terpilih untuk memegang tanggung jawab mengurus pangan masyarakat Indonesia.

Rusli pun berharap dengan dibuatkannya brigade alsintan, sektor pertanian di Gorontalo semakin meningkat. Ia mengatakan Provinsi Gorontalo sangat membutuhkan banyak alsintan demi memproduksi komoditas pertanian yang berkualitas.

"Nantinya alsintan akan kami rawat dan harga perawatannya pun jauh lebih murah. Petani kami jika mau mebajak sawah mereka membutuhkan anggara 1,5-2 juta, tetapi dengan sistem ini mereka hanya cukup membayar BBM saja dan operator 750 ribu," ujarnya.

Sebagai catatan, lebih dari 65 persen profesi masyarakat Gorontalo saat ini berprofesi sebagai petani. Maka, bukan tidak mungkin jika Gorontalo dapat meningkatkan produksinya dari tahun ke tahun hingga memenuhi kebutuhan nasional.

Sementara itu, Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi mengapresiasi Provinsi Gorontalo dalam memproduksi komoditas pertanian. Tak ayal, kata dia, Gorontalo akan dijadikan pelopor Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) untuk memenuhi kebutuhan lokal dan nasional.

"Semua tahu komoditas andalan Gorontalo adalah jagung dan kelapa. Bahkan sekarang sudah sampai ekspor ke negara timur tengah. Kini Gorontalo menjadi sangat terkenal ke seluruh dunia," terang Dedi.

Untuk diketahui, acara pelepasan ekspor perdana Gratieks ini merupakan program jangka panjang dalam meneruskan pencanangan program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). "Mulai dari petani, penyuluh, hingga Gubernur Gorontalo, siap mensukseskan program Kostratani dan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo," tutupnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement