Kamis 06 Feb 2020 09:33 WIB

Jatim Siapkan 600 Komputer untuk Tes SKD CPNS

500 unit komputer akan digunakan untuk tes, dan 100 unit sisanya untuk cadangan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan Computer Assisted Test (CAT)
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan Computer Assisted Test (CAT)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Timur (Jatim) Nur Cholis mengatakan menyediakan 600 komputer untuk menunjang pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS berbasis Computer Assisted Test (CAT). Dari semua komputer yang disediakan, 500 unit komputer akan digunakan untuk tes, dan 100 unit sisanya untuk cadangan, apabila ada yang rusak.

"Kami juga mengumpulkan tim yang terlibat dalam pelaksanaan tes CAT untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Nur Cholis dikonfirmasi Rabu (5/2).

Nur Cholis mengungkapkan, semua unit komputer yang disediakan, bisa dipakai 3.000 peserta dalam sehari. Artinya, akan ada lima sesi dalam sehari. Adapun pembagian sesi tes CAT ini, untuk sesi pertama akan berlangsung pukul 08.00-09.30 WIB, sesi kedua pukul 10.00-11.30 WIB, sesi ketiga pukul 12.00-13.30 WIB, sesi keempat pukul 14.00-15.30 WIB, dan sesi kelima pukul 16.00-17.30 WIB.

"Kami targetkan CAT SKD CPNS di Jawa Timur akan tuntas setelah 19 hari sejak 8 Februari," ujar Nur Cholis.

Nur Cholis menjelaskan, ada 54.600 pelamar CPNS yang akan ikut tes SKD. Terdiri atas 54.263 peserta umum, 290 peseta cumlaude dan 47 peserta difabel. Mereka semua harus discreening sebelum masuk ruang ujian. "Ini untuk mengantisipasi tindakan penipuan oleh calo maupun joki," kata Nur Cholis.

Nur Cholis mengatakan, nantiny, panitia akan menyocokkan KTP, kartu peserta, dan peserta tes sesuai di foto yang tertera. Sebelum memasuki ruangan, peserta juga tidak diperkenankan membawa alat bantu dalam bentuk apapun. Baik pena, kalkulatur, maupun alat komunikasi.

"Saat registrasi, peserta akan mendapatkan pin untuk login dan mendapatkan soal tes. Masing-masing peserta soal tesnya berbeda," kata Nur Cholis.

Nur Cholis menegaskan, peserta juga akan diawasi ketat tim pengawas Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Pada sudut ruangan juga telah dipasang kamera pemantau atau CCTV.

"Untuk memantau peseera dari ruang kontrol. Bahkan dari HP juga bisa kita pantau kondisi peserta ujian. Sehingga bentuk kecurangan apapun akan ketahuan," kata Nur Cholis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement