Kamis 06 Feb 2020 16:17 WIB

Arab Saudi Peringatkan Sekolah-Sekolah Bahaya Virus Corona

Arab Saudi memastikan belum ada warganya yang terinfeksi corona.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Arab Saudi memastikan belum ada warganya yang terinfeksi corona. Bendera Arab Saudi.
Foto: AP/Cliff Owen
Arab Saudi memastikan belum ada warganya yang terinfeksi corona. Bendera Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Direktorat Jenderal Pendidikan Jeddah melakukan kampanye edukasi di sekolah-sekolah untuk memerangi virus corona. 

Kampanye ini berupaya memberitahukan seluruh siswa mengenai pentingnya informasi dalam memerangi virus corona. 

Baca Juga

Kampanye diselenggarakan Departemen Urusan Kesehatan Sekolah. Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan departemen informasi pendidikan dalam mengkampanyekan kesadaran memerangi virus corona. 

"Kampanye ini menargetkan 650 ribu siswa dari 2.300 sekolah di Jeddah, Rabigh, dan Khulais," ujar Direktur Jendral Pendidikan Jeddah, Homoud al-Suqiran, dilansir dari Arabnews, Kamis (6/2). 

Menurut al-Suqiran, Kementerian Pendidikan telah mengarahkan sekolah-sekolah untuk mengajarkan para siswa tentang virus. 

Selanjutnya, pihak sekolah akan bekerja sama dengan berbagai unit kesehatan, Direktorat Kesehatan dan sejumlah kantor pendidikan dan sekolah.   

Menteri Kesehatan telah menegaskan, bahwa belum ada penduduk Arab Saudi yang terinfeksi virus corona. 

Saudi memperketat aturan Bandara untuk menyaring pendatang yang berkunjung ke Saudi. Ruang karantina juga telah didirikan di rumah sakit untuk mengatasi situasi yang tidak diinginkan. 

Menteri Kesehatan juga menyatakan ada 10 pelajar Saudi yang baru saja kembali dari Wuhan, Cina.

Setelah melalui pemeriksaan, 10 pelajar tersebut dinyatakan bebas dari infeksi corona. Kendati demikian, para pelajar ini tetap harus menjalani karantina di bawah pengawasan medis penuh selama dua minggu untuk menjalani serangkaian tes lebih lanjut. 

Sejak wabah virus corona menyebar, pusat komando dan kontrol telah didirikan di Departemen Kesehatan. 

Pusat komando dan kontrol ini, bekerja sama dengan pihak berwenang terkait, menerapkan peraturan kesehatan internasional sebagaimana yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, gejala yang paling umum dari virus corona adalah demam, batuk, dan sesak napas. Pada kasus yang parah, infeksi virus dapat menyebabkan pneumonia dan sindrom pernapasan akut.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement