Kamis 06 Feb 2020 18:02 WIB

MDMC Kembali Raih Penghargaan di Rakornas BNPB

Ini hasil kerja ribuan tangan relawan Muhammadiyah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kepala BNPB, Letjend TNI Donny Monardo, menyerahkan penghargaan kepada Ketua MDMC, H Budi Setiawan.
Foto: Dokumen.
Kepala BNPB, Letjend TNI Donny Monardo, menyerahkan penghargaan kepada Ketua MDMC, H Budi Setiawan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) kembali mendapat apresiasi di Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Apresiasi diberikan sebagai lembaga yang Peduli dan Berperan Aktif dalam Penanggulangan Bencana 2019.

Penghargaan diserahkan Kepala BNPB, Letjend TNI Donny Monardo, kepada Ketua MDMC, H Budi Setiawan, di Jakarta. Budi menilai, penghargaan ini merupakan wujud dari penguatan sistem kebencanaan di Muhammadiyah yang mereka lakukan.

"Ini hasil kerja ribuan tangan relawan Muhammadiyah, dan saya sebagai ketua MDMC hanya menyumbang dua tangan, mari kita syukuri penghargaan ini untuk menjadikan kita terus memperbaiki diri, wujud fastabiqul khairat," kata Budi, Kamis (6/2).

Memimpin MDMC sejak 2010, ia menekankan, upaya-upaya yang dilakukan MDMC tidak sekadar melakukan bantuan kepedulian atau menyalurkan bantuan sesaat. Tapi, mengusahakan pengurangan risiko bencana mulai pelatihan-pelatihan.

Lalu, pengembangan jaringan, penguatan organisasi, tanggap darurat, sampai pemulihan setelah terjadinya bencana. Bagi Budi, itulah gerakan pengurangan risiko bencana, sebab respons bencana sederhana bisa dilaksanakan sederhana.

"Tapi, kalau gerakan pengurangan risiko bencana, harus dilaksanakan oleh organisasi yang kuat," ujar Budi.

MDMC sendiri sudah berulang kali mendapat penghargaan serupa dari BNPB seperti pada 2014. Ada pula penghargaan lain seperti yang diterima MDMC dari BNPB pada yang diberikan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional pada 2018.

Wakil Ketua MDMC, Rahmawati Husein, menerima Tangguh Award pada 2015 sebagai tokoh inspiratif di puncak peringatan bulan pengurangan risiko bencana di Surakarta. Tahun ini, MDMC menerima penghargaan bersama LPBI NU, Kwarnas Gerakan Pramuka, Palang Merah Indonesia, Budha Tzu Chi, dan Budi Asih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement