REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) merestui rencana pembangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengaku mendukung hal tersebut.
"Saya kira rencana pembangunan terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Kathedral merupakan kebijakan yang patut didukung," ujar Ace kepada wartawan, Jumat (7/2).
Menurutnya, Masjid Istiqlal dan Gereja Katredal merupakan ikon rumah ibadah di Indonesia. Juga secara simbolik melambangkan toleransi di negara ini.
"Keduanya berdampingan letaknya dan dikenal selama ini sebagai simbol rumah ibadah yang mencerminkan kerukunan umat beragama di Indonesia," ujar Ace.
Ia berharap dengan dibangunnya terowongan silaturahim, dapat semakin memperkuat toleransi. Serta meningkatkan silaturahin antar umat beragama.
"Dengan adanya terowongan ini, semakin memperkuat silaturahmi antar umat beragama dalam kerangka memperkuat ukhuwah wathoniyah," ujar Ace.
Rencananya, pembangunan terowongan akan sejalan dengan penyelesaian renovasi besar-besaran yang dilakukan di kompleks masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
"Ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Katedral. Tadi sudah saya setujui. Ini menjadi terowongan silaturahim. Tidak kelihatan berseberangan tapi (terjalin) silaturahim," jelas Jokowi di kompleks Masjid Istiqlal.
Jokowi juga menargetkan proses renovasi Masjid Istiqlal bisa rampung pada April 2020 atau tepat sebelum bulan Ramadhan. Diharapkan, masyarakat bisa menggunakan kawasan Masjid Istiqlal yang baru saja direnovasi pada Lebaran tahun ini.
"Kita harap sebelum Ramadhan sudah selesai sehingga bisa dipakai," ujar Presiden.