Sabtu 08 Feb 2020 02:17 WIB

Kemenkes: 49 Spesimen Negatif Terinfeksi Virus Corona

Satu spesimen lainnya masih dalam pemeriksaan Balitbangkes.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/2). (ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona untuk penelitian di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (6/2). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis hasil laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) telah menguji 50 spesimen orang yang diduga terinfeksi virus novel corona (2019-nCoV). Hasilnya, 49 spesimen dinyatakan negatif terinfeksi 201-nCoV dan satu lainnya masih dalam proses pemeriksaan.

"50 spesimen dari 18 provinsi seperti Jakarta dan Bandung, Jawa Barat telah dikirim dan diperiksa laboratorium Litbangkes Kemenkes. Hasilnya, 49 spesimen negatif 2019-nCoV dan satu masih proses," kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes  R. Vensya Sitohang saat temu media update 2019-nCoV, di Kemenkes, di Jakarta, Jumat (7/2).

Baca Juga

Disinggung mengenai 438 WNI dari Hubei, China yang kini tengah diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau juga diambil spesimennya, Vensya menegaskan ada standard operational procedure (SOP) dari organisasi kesehatan dunia (WHO) yang harus dipatuhi yaitu pihaknya naru menguji spesimen orang-orang yang menunjukkan gejala terinfeksi virus seperti flu, batuk, hingga sesak napas.

"Jadi mereka (238 WNI) tidak akan diambil spesimennya kalau tidak menunjukkan gejala. Apalagi mereka pulang ke Indonesia dalam keadaan sehat karena sudah melalui skrining dan clearing," ujarnya.

Ia berharap spesimen yang diuji tidak bertambah meski pihaknya tidak tahu kemungkinan yang akan terjadi kedepannya. Hingga kini, dia melanjutlan, Kemenkes terus mengupayakan surveillance dan pengawasan mencegah virus ini masuk ke Indonesia termasuk memberikan health alert card.

"Hingga hari ini belum ada kasus 2019-nCov di Indonesia," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement