REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis hasil laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) telah menguji 50 spesimen orang yang diduga terinfeksi virus novel corona (2019-nCoV). Hasilnya, 49 spesimen dinyatakan negatif terinfeksi 201-nCoV dan satu lainnya masih dalam proses pemeriksaan.
"50 spesimen dari 18 provinsi seperti Jakarta dan Bandung, Jawa Barat telah dikirim dan diperiksa laboratorium Litbangkes Kemenkes. Hasilnya, 49 spesimen negatif 2019-nCoV dan satu masih proses," kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes R. Vensya Sitohang saat temu media update 2019-nCoV, di Kemenkes, di Jakarta, Jumat (7/2).
Disinggung mengenai 438 WNI dari Hubei, China yang kini tengah diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau juga diambil spesimennya, Vensya menegaskan ada standard operational procedure (SOP) dari organisasi kesehatan dunia (WHO) yang harus dipatuhi yaitu pihaknya naru menguji spesimen orang-orang yang menunjukkan gejala terinfeksi virus seperti flu, batuk, hingga sesak napas.
"Jadi mereka (238 WNI) tidak akan diambil spesimennya kalau tidak menunjukkan gejala. Apalagi mereka pulang ke Indonesia dalam keadaan sehat karena sudah melalui skrining dan clearing," ujarnya.
Ia berharap spesimen yang diuji tidak bertambah meski pihaknya tidak tahu kemungkinan yang akan terjadi kedepannya. Hingga kini, dia melanjutlan, Kemenkes terus mengupayakan surveillance dan pengawasan mencegah virus ini masuk ke Indonesia termasuk memberikan health alert card.
"Hingga hari ini belum ada kasus 2019-nCov di Indonesia," katanya.