Ahad 09 Feb 2020 18:24 WIB

Jet China Lintasi Wilayah Udara Taiwan

Angkatan udara Taiwan pun bergegas mencegat jet China.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Bendera Taiwan-China
Bendera Taiwan-China

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Jet milik China melintasi wilayah udara Taiwan pada Ahad (9/2). Angkatan udara Taiwan pun bergegas mencegat jet dan mengencam tindakan sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas regional.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan, pesawat tempur J-11 dan  pesawat pembom H-6 Cina terbang di Selat Bashi ke selatan Taiwan. Kemudian pesawat itu keluar ke Pasifik sebelum kembali ke pangkalan melalui Selat Miyako yang terletak di antara pulau-pulau Jepang, Miyako dan Okinawa, ke timur laut Taiwan.

Baca Juga

"Selama periode ini, militer nasional secara tepat menggunakan pesawat pengintai udara dan pasukan pertahanan udara sesuai dengan peraturan kesiapan tempur," kata pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan.

Taiwan pun memberikan gambar angkatan udara Taiwan F-16 yang membayangi salah satu pesawat pembom H-6 China. "Misi jarak jauh Komunis China telah berdampak pada keamanan dan stabilitas regional dan membahayakan perdamaian dan kesejahteraan yang dimiliki oleh semua pihak di wilayah ini," kata Kementerian itu.

China telah menerbangkan misi yang disebut "pengepungan pulau". Ini merupakan latihan on-off sejak 2016 ketika Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pertama kali menjabat. Beijing yakin Tsai ingin mendorong kemerdekaan pulau itu.

Hubungan antara Taipei dan Beijing semakin menurun dalam beberapa minggu terakhir setelah pecahnya korona virus di China. Taiwan menuduh China mencegah pulau itu mengakses informasi lengkap dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau menghadiri pertemuan.

Taiwan memang bukan anggota WHO karena keberatan China yang mengatakan pulau itu hanyalah provinsi China. Dengan argumen itu Taiwan telah mengajukan keberatan dan meminta terhadap badan kesehatan untuk mendapatkan perwakilian secara memadai.

Tapi dalam satu terobosan diplomatik kecil untuk Taiwan, WHO mengatakan para ahli Taiwan akan berpartisipasi minggu ini dalam pertemuan para pakar tentang virus secara daring. Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan kalau ini adalah awal yang baik dan akan berusaha untuk mengambil bagian dalam lebih banyak kegiatan WHO.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement