Ahad 09 Feb 2020 20:50 WIB

PSSI: Kerusuhan Suporter Merugikan Banyak Pihak

Tak hanya klub, tapi banyak pihak akan dirugikan, termasuk pemerintah daerah.

Red: Agung Sasongko
Ketua PSSI Mochamad Iriawan (kanan) meninjau lapangan pendukung Piala Dunia U-20 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (9/2/2020).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Ketua PSSI Mochamad Iriawan (kanan) meninjau lapangan pendukung Piala Dunia U-20 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (9/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerusuhan suporter akan menimbulkan kerugian dari berbagai pihak. Tak hanya klub, tapi banyak pihak akan dirugikan, termasuk pemerintah daerah.

Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mohammad Iriawan berharap pada laga-laga di Liga 1 mulai musim ini serta turnamen sepak bola lainnya tak ada lagi kerusuhan saat pertandingan. Dari Jawa Timur, perdamaian diharapkan bisa dimulai, terutama dari kelompok suporter yang selama ini berseteru.

Baca Juga

"Semisal, suporter Persebaya (Bonek Mania) dan suporter Arema (Aremania) bisa berdamai dan tak ada kerusuhan saat laga mempertemukan keduanya. Semoga dari Jatim kemudian menular ke daerah-daerah lain yang hubungan suporternya kurang baik," ucapnya.

Jenderal polisi bintang tiga itu juga menyampaikan bahwa Timnas Indonesia dipastikan bertanding tanpa penonton melawan Uni Emirates Arab (UEA) dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022, 31 Maret 2020 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.