Senin 10 Feb 2020 11:43 WIB

Jokowi Sampaikan Simpati ke Korban Kebakaran Hutan Australia

Jokowi bertemu Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Chief Executive National Capital Authority Canberra Sally Barnes (kedua kanan) berjalan seusai melihat pusat kota Canberra dari Mount Ainslie, Canberra, Australia, Ahad (9/2/2020).
Foto: Antara/Desca Lidya Natalia
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Chief Executive National Capital Authority Canberra Sally Barnes (kedua kanan) berjalan seusai melihat pusat kota Canberra dari Mount Ainslie, Canberra, Australia, Ahad (9/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa duka cita dan simpatinya kepada korban dan keluarga korban, serta pemerintah Australia atas bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di negara itu.

Hal ini disampaikan Jokowi kepada Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison sebelum diselenggarakannya pertemuan bilateral. 

Baca Juga

"Kedatangan saya ke Australia kali ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa Indonesia akan selalu bersama masyarakat Australia, baik dalam suka maupun duka. A friend in need is a friend indeed," kata Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana, Senin (10/2).

Jokowi menyebut kunjungannya kali ini juga menjadi momen khusus karena bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia. Dalam rentang waktu tersebut, kata Presiden, banyak hal yang telah dicapai oleh kedua negara.

"Namun kita harus terus bekerja keras untuk hubungan yang lebih kokoh ke depan," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk memperkuat kerja sama tersebut dibutuhkan fondasi yang lebih kuat dengan saling percaya dan saling menghormati. Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak Australia untuk menumbuhkan rasa saling percaya dan saling menghormati sebagai modal besar bagi hubungan kedua negara yang kokoh.

"Saya kira sudah banyak masalah yang saya sampaikan tadi malam dan dalam pertemuan tête-à-tête tadi banyak menyelesaikan masalah di antara kita, terutama yang berkaitan dengan perdagangan, investasi, dan pariwisata," ujarnya.

Selepas pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan PM Morrison menyaksikan penandatanganan dua nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), yaitu Plan of Action of Indonesia-Australia Comprehensive Strategic Partnership yang ditandatangani oleh Menlu RI dan Menlu Australia, dan MoU concerning Transportation Security Cooperation yang ditandatangani oleh Menhub RI dan Menhub Australia.

Dalam pertemuan bilateral itu, Presiden juga didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

Selain itu, hadir pula Duta Besar Indonesia untuk Australia Yohanes Legowo, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Desra Percaya, dan Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement