Senin 10 Feb 2020 12:08 WIB

Tiga Momentum Positif Kementerian BUMN Menurut Pakar

Kementerian BUMN mendapat image yang baik dari publik

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Sammy Abdullah
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) berbincang dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas tentang hilirisasi industri produk-produk unggulan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) berbincang dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas tentang hilirisasi industri produk-produk unggulan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar ekonomi yang juga Dosen Strategi Management Universitas Indonesia (UI) Ruslan Prijadi mengatakan, tiga hal yang membuat kinerja 100 hari pertama Kementerian BUMN di bawah Erick Thohir dinilai sebagai paling berprestasi dan terbaik dari hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO). Ruslan menyebut, poin pertama ialah gebrakan Erick mendorong keterbukaan mendapat sambutan positif dari publik. 

"Mungkin ada momen bahwa kementerian (BUMN) yang lalu kesannya agak tertutup, dengan beliau (Erick) masuk, kelihatannya ada nuansa baru, keterbukaan," ujar Ruslan saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (9/2).

Ruslan mengatakan, sikap tegas Erick dalam menangani kasus penyelundupan motor Harley Davidson yang dilakukan direksi Garuda Indonesia juga memberikan citra positif dalam upaya tata kelola perusahaan yang baik. Kata Ruslan, Erick tak segan-segan mencopot hampir seluruh direksi yang terlibat kasus tersebut.

"Dia menunjukan dia berani melakukan sesuatu terhadap perilaku yang kurang bagus di BUMN. Tindakan ini menurut saya memberi image yang bagus," ucapnya.

Ketiga, kata Ruslan, keinginan Erick membenahi model bisnis anak usaha BUMN juga dinilai positif. Publik, lanjut Ruslan, akhirnya mengetahui banyak anak usaha BUMN yang memiliki bisnis di luar inti bisnis induk usaha.

"Dalam beberapa hal dia menyampaikan kenapa anak usaha BUMN tidak nyambung. Itu memberi harapan baru ada kemungkinan ke depan lebih baik. Saya pikir tiga poin itu memberi kesan kayaknya ada sesuatu yang baru dan menjanjikan dari beliau," ungkap Ruslan.

Meski begitu, Ruslan berharap Erick tak cepat berpuas diri lantaran masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam membenahi BUMN. Ruslan menilai Erick seharusnya memanfaatkan momentum kuatnya dukungan publik dalam mengambil keputusan membereskan persoalan yang ada di BUMN. Ruslan mendorong Erick tidak ragu dalam menempatkan direksi dan komisaris yang dianggap benar-benar memiliki integritas dan kapasitas.

"Jangan sampai ada kesan kok komisaris itu bukan dari profesional yang sesuai jenis perusahaan tersebut. Beliau tegas saja pilih komisaris  yang benar-benar dianggap andal di bidang itu," lanjutnya.

Ruslan meyakini banyak figur yang memiliki integritas dan kapasitas mumpuni dalam membantu Erick di BUMN. Erick, kata Ruslan, harus tegas dan tidak mudah diintervensi dalam upaya membenahi BUMN.

"(Hasil survei) ini harus jadi momentum, paling tidak sudah ada dukungan dan kepercayaan dari masyarakat kepada Pak Erick," kata Ruslan menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement