REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra akan meminta klarifikasi pada Andre Rosiade terkait kasus penggerebekan pekerja seks komersial (PSK) di Sumatra Barat. Andre akan dimintai keterangan oleh Majelis Kehormatan Partai Gerindra.
Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, Andre dimintai keterangan lantaran kasus ini telah ramai di berbagai media massa dan menarik perhatian publik.
"Banyak pertanyaan-pertanyaan yang mesti diklarifikasi yang bersangkutan supaya clear di Majelis Kehormatan Partai," ujar Dasco di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/2).
Dasco menyatakan, sejauh ini partai belum bisa menyimpulkan apakah ada kesalahan dalam tindakan Andre terkait penggerebekan PSK di sebuah hotel. Hal itu baru bisa dipastikan setelah Majelis Kehormatan memeriksa Andre esok hari.
Dasco yang juga Wakil Ketua DPR RI itu menilai, bisa saja Andre memang berniat melakukan pengawasan saat masa resesnya di Sumatera Barat. Ini mengingat, Andre memiliki Dapil di wilayah tersebut, sekaligus sebagai Ketua DPD Gerindra di Sumatra Barat.
"Jadi kombinasi dari itu menurut yang bersangkutan memperhatikan dapilnya dan masukan konstituennya serta sebagai daerah tempat dia memimpin daerahnya," ujar Dasco.
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat menangguhkan penahanan tersangka prostitusi daring, wanita berinisial NN yang digrebek oleh polisi bersama Anggota DPR RI Andre Rosiade di salah satu hotel di Kota Padang pada Ahad (26/1).
Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto di Padang, Ahad mengatakan, kepolisian melakukan penangguhan penahanan setelah adanya permohonan dari pihak keluarga dan kuasa hukumnya.
Ia mengatakan proses administrasi telah selesai dan dia tadi dijemput oleh keluarga pada Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB.
"Dia sudah kembali kepada keluarga namun proses hukum tetap berjalan. NN juga harus melakukan wajib lapor dua kali dalam satu minggu," kata dia.
Sebelumnya Polda Sumbar menangkap AS (24) dan NN yang diduga terlibat dalam prostitusi daring melalui aplikasi Michat.
Ia mengatakan pelaku AS berperan berperan sebagai muncikari, sedangkan NN merupakan pekerja seks komersil. Mereka ditangkap setelah adanya laporan dari masyarakat yakni anggota DPR RI Andre Rosiade yang menggrebek di kamar 606 di salah satu hotel di Kota Padang.