REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Puluhan warga Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluhkan sakit gejala nyeri radang persendian disertai demam tinggi. Beberapa di antaranya mengalami pembengkakan pada bagian sendi.
Sejak Januari 2020, puluhan warga yang mengalami gejala itu tinggal di lingkungan RW 10. Menurut Ketua RW 10, Sofyan, ada 250 kepala keluarga (KK) yang bertempat tinggal di lingkungan itu. Untuk warga yg terduga cikungunnya, kata dia, kebanyakan di RT 01 dan RT 06 yang jumlahnya sekitar 100 KK.
Dari jumlah 100 KK itu, kata Sofyan, sekitar 70 persen yang terdampak (sekitar 70 orang). Gejalanya, kata dia, relatif sama seperti radang persendian, demam, dan beberapa warga mengalami pembengkakan.
“Penyakit yang diderita oleh masyarakat ini sebelumnya belum pernah terjadi. Kebanyakan dari mereka setelah berobat ke puskesmas dibilang sama petugas hanya peradangan sendi. Tapi, itu hanya di sendi-sendi bagian bawah,” katanya, Senin (10/2)
Namun, pihaknya belum mendapat kepastian kondisi warga yang menderita penyakit seperti apa. Hanya dari puskesmas memberikan obat-obatan.
"Sementara ini kan tiap yang berobat ke Puskesmas sekali, dua kali, dikasih obat, lalu disuruh pulang. Belum ada perawatan intensif, besoknya sakit sendi lagi dan balik lagi. Jadi besoknya ya kambuh-kambuh lagi," ucap Sofyan.
Sofyan mengkhawatirkan, penyakit yang diderita warganya itu merupakan gejala DBD atau gejala chikungunya. Pihaknya pun meminta kepada dinas terkait untuk lakukan fogging segera di lingkungan tersebut.
Penyakit chikungunya disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, atau nyamuk yang sama dengan penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD). Virusnya dapat menyerang siapa pun, namun beresiko lebih tinggi pada bayi, lansia, dan individu dengan kondisi medis seperti hipertensi, diabetes, serta penyakit jantung.
Sejumlah lokasi di lingkungan RW 10 memang banyak didapati semak belukar, kebun-kebun liar, dan rawa. Sehingga, kondisi demikian membuat nyamuk perkembang biak sangat produktif. Ditambah lagi, musim penghujan masih terus berlangsung. "Mohon kiranya semua instansi terkait bisa melihat dan turun meninjau ke sini," jelas Sofyan.
Kepala Puskesmas Jombang, Mulyadi, menjelaskan, apa yang diderita warga dengan gejala itu memang mirip dengan gejala chikungunya. Dia menyarankan, agar warga memperbanyak minum air putih dan konsumsi vitamin.
Di samping itu, untuk memastikan lebih lanjut, satu petugas surveilans Puskesmas Jombang, Sigit mengatakan, bahwa jumlah warga yang menderita radang persendian itu tercatat hanya belasan orang.
"Baru musim (tahun) ini saja. Kalau gejala (radang sendi) memang iya, betul. Cuma kalau dibilang sampai 70 persen itu nggak, cuma belasan orang. Semuanya rata-rata sudah pada sembuh, yang masih sakit kemarin didata ada tiga sampai empat orang," ucap Sigit.
Sigit mengatakan, untuk hasil laboratrium pemeriksaan DBD sudah dilakukan dan hasilnya normal. Sedangkan untuk pemeriksaan Chikungunnya memiliki pemeriksaan lain yang tidak tersedia di Puskesmas dan harus dirujuk menuju RSU Kota Tangsel.