REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, berencana mengundang timnas senior untuk menjajal lapangan Stadion Papua Bangkit (Spaba). Stadion yang terletak di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura ini dibangun pemerintah untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada 2020.
''Kita akan minta (Timnas) coba lapangan di Papua Bangkit,'' kata Menpora Zainudin, seperti dikutip Antara, beberapa waktu lalu.
Menpora mengaku akan bicara dengan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, membahas rencana tersebut. Ia juga akan bicara dengan Shin Tae Yong yang sekarang sedang melatih timnas Indonesia.
Zainudin mengatakan rencana tersebut di sela kegiatan 'Chef de Mission' (CdM) Meeting I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) se-Indonesia di salah satu hotel ternama di Sentani, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (12/2) malam. Dalam kesempatan tersebut, ia juga ditanya tentang kemungkinan mengundang klub Eropa atau Amerika Latin bermain di stadion tersebut.
Namun, kata Menpora, banyak hal yang perlu disiapkan apabila Indonesia ingin mengundang klub Eropa atau Amerika Latin bermain di Stadion Papua Bangkit. ''Kalau tim Eropa atau Amerika Latin pasti prosedurnya panjang,'' katanya.
Sejumlah pemain Timnas Indonesia saat mengikuti latihan perdana di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2).
Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua sebelumnya mengatakan Spaba masuk nominasi stadion terbaik 2019 versi salah satu media daring dari Polandia. Stadion Papua Bangkit masuk daftar 21 stadion dan akan bersaing untuk mendapat penghargaan sebagai stadion terbaik 2019.
''Pemilihan stadion terbaik ini telah memasuki edisi ke-10 yang telah diselenggarakan dan dilakukan dengan cara memberikan voting secara daring hingga 15 Maret 2020,'' kata Kepala Disorda Provinsi Papua, Alexander Kapisa.
Latihan Perdana
Tim nasional senior Indonesia telah menyelesaikan pemusatan latihan (TC) perdana di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (14/2). Manajer timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memantau langsung latihan yang berlangsung kurang lebih selama dua jam itu.
Shin mengaku tidak langsung memberikan menu latihan yang berat pada latihan kali ini. Pasalnya, kata dia, terdapat beberapa pemain yang baru bertanding pada malam hari kemarin.
Latihan ini pun dilakukan hanya untuk pemanasan saja. "Fokus latihan nggak terlalu berat karena banyak pemain senior yang tanding semalam, jadi kita hanya training jaga kondisi saja," kata Shin usai memimpin latihan di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (14/2).
Pemain Timnas Indonesia Ilija Spasojevic (tengah) dan Irfan Bachdim (kanan) saat mengikuti latihan perdana di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2).
Selain itu, menurut Shin, beberapa pemain Indonesia harus melakukan perjalanan panjang untuk tiba di Jakarta. Di tengah kondisi fisik yang lelah setelah menempuh perjalanan, Shin pun tidak memaksakan pemain untuk langsung berlatih keras. "Biar tidak terlalu capek, jaga kondisinya dengan pemanasan saja," jelas dia.
Shin mengatakan fokus pada TC edisi 14-23 Februari ini adalah untuk memperbaiki masa depan sepak bola Indonesia. Dia mengakui ada beberapa pemain yang mempunyai postur tubuh kecil, namun masih terpilih untuk mengikuti TC Timnas.
Bahkan ada pemain berusia tua dan punya skill bagus, namun tak terpilih. Namun, Shin menilai para pemain yang dipanggil ke TC Timnas kali ini adalah pemain yang punya potensi.
"Jadi kami mau ada regenerasi dari para pemain Timnas. Seleksi kali ini fokus untuk masa depan sepak bola Indonesia," tegas dia.
Sejumlah pemain Timnas Indonesia saat mengikuti latihan perdana di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2).
Ikuti Whatsapp Channel Republika