REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle, membebaskan diri dari pekerjaan sebagai keluarga kerajaan mulai 31 Maret, Rabu (19/2). Mereka tidak akan melakukan kerja penuh untuk memenuhi tugas sebagai anggota Kerajaan Inggris dan berfokus pada pekerjaan pribadi
Pengumuman itu muncul ketika Istana Buckingham meninjau penggunaan istilah Sussex Royal oleh Duke dan Duchess of Sussex. Hal ini dilakukan setelah keputusan untuk mundur dari tugas kerajaan.
Pembicaraan yang melibatkan pejabat senior sedang berlangsung tentang masalah ini. Sebuah keputusan akan diumumkan bersamaan dengan peluncuran organisasi nirlaba baru mereka.
Pangeran Harry dan istrinya akan meninggalkan sebagian besar tugas kerajaan, menyerahkan dana publik, dan mencoba menjadi mandiri secara finansial. Pasangan itu, yang dinamai Duke dan Duchess of Sussex pada hari pernikahan mereka, direncanakan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di Kanada sambil mempertahankan rumah di Inggris, dekat Kastil Windsor.
Harry dan Meghan tidak akan lagi menggunakan gelar His Royal Highness dan Her Royal Highness, meski tidak menanggalkannya secara penuh, mempertimbangkan kemungkinan keduanya kembali ke istana. Diana, ibu dari Harry, dicopot dari gelar Her Royal Highness ketika bercerai dengan Pangeran Charles.
Meski tidak lagi bekerja untuk istana, prioritas Harry tetap mendukung kesejahteraan prajurit dan wanita, konservasi, olahraga untuk pembangunan sosial dan HIV seperti ketika bersama Kerajaan Inggris. Sedangkan fokus Meghan tetap pada pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, dan pendidikan.