REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak lima Usaha Kecil Menengah (UKM) yang difasilitasi Kementerian Koperasi (Kemenkop) UKM berhasil membukukan transaksi hingga Rp 11,17 Miliar dalam Biofach 2020 Nurnberg, Jerman. Ajang itu digelar pada 12 sampai 15 Februari lalu.
Asisten Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Destry Annasari mengatakan, lima UKM tersebut difasilitasi setelah melalui proses kurasi dalam ajang Biofach yang merupakan jaringan trade show dunia untuk produk organik.
”Seluruh peserta yang merupakan produsen produk organik berbagai jenis,” kata dia melalui siaran pers pada Kamis, (20/2).
Kelima UKM itu meliputi Aliansi organic Indonesia dengan produk beras, sayur, kopi dan jamur, lalu PT Kampung Kearifan Indonesia dengan produk minyak kelapa dan gula aren. Ada pula PT Sumatran Organic Soices dengan produk rempah seperti jahe dan kunyit.
Kemudian PT Profil Mitra Abadi dengan produk kripik pisang, salak, nangka, serta nanas. Terakhir, PT Alami Sejahtera Nusantara dengan produk gula lontar cair atau produk novelty.
Dari ajang tersebut, kata Destry, koperasi berhasil dijaring 137 kontak dan 99 buyer dari 33 negara. “Tercatat transaksi 828.050 dolar AS atau setara Rp 11,17 miliar,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, ke depan perlu ada langkah komprehensif dalam mengelola pertanian. Dengan begitu dapat meningkatkan nilai tambah petani dan memposisikan Indonesia sebagai negara penyuplai produk organik dunia.
Destry menekankan pentingnya keikutsertaan UKM dalam ajang Biofach mengingat acara itu menghubungkan marketplace material mentah dengan kebutuhan internasional di 7 wilayah ekonomi dan sekaligus mempromosikan perkembangan pasar regional. Selain Biofach Nurnberg adalah Biofach America, China, Japan, America Latina, India, dan Asia Tenggara.
Sebagai informasi, Biofach 2019 Nuremberg-Jerman dilaksanakan pada 13 sampai 16 Februari 2019 (bersama VIVANESS) yang merupakan pasar organik terbesar kedua di dunia, beromset pada 2017 senilai 10 miliar Euro. Dengan jumlah peserta mencapai 3.273 dari 98 negara dan jumlah pengunjung mencapai 51.500 dari 143 negara.