REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto mengatakan jumlah korban meninggal dalam peristiwa hanyutnya siswa SMPN 1 Kecamatan Turi di Sungai Sempor, bertambah menjadi enam orang. Saat ini tim SAR masih mencari lima korban lainnya.
"Meninggal enam orang, kemudian lima orang masih dicari," ucap Joko, Jumat (21/2).
Enam korban meninggal ditemukan di tiga lokasi. Empat korban meninggal dunia ada di Klinik Pratama SWA, satu korban meninggal di RS Puri Husada dan satu korban meninggal dibawa ke Desa Donokerto.
Ia menekankan, BPBD Kabupaten Sleman telah pula meminta wali-wali kelas terkait melapor. Sejauh ini, kata Joko, wali-wali kelas sudah melaporkan nama-nama siswa mereka masing-masing.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak lebih dari 200 siswa kelas 7 dan 8 SMPN 1 Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, hanyut terbawa arus deras Sungai Sempor, saat mengikuti kegiatan susur sungai pada Jumat (21/2).
Saat kegiatan dilakukan, hujan deras di sekitar lokasi membuat debit air menjadi jauh lebih deras dari biasanya. Kabid Humas Polda DIY, Kombes Yulianto mengatakan total korban meninggal sejauh ini mencapai lima orang.
Yulianto menjelaskan empat siswa ditemukan dan dibawa ke Klinik Pratama SWA. Inisial SA Kelas 8 asal Sumber Rejo, A Kelas 7 asal Ngentak Tepan, NA Kelas 8 asal Kembang Arum dan L asal Kembang Arum.
"Belum diketahui identitasnya korban di RS Puri Husada, jadi dalam peristiwa ini yang data sementara masuk korban meninggal lima siswa," kata Yulianto, Jumat (21/2).
Ia menekankan, informasi itu merupakan perkembangan situasi sampai 19.00 WIB. Yulianto menambahkan, Polisi turut mengerahkan Tim SAR Sabhara Polda DIY, Polres, Polsek dan SAR Polair.