Sabtu 22 Feb 2020 02:31 WIB

Hukum Membaca Al Fatihah Bagi Makmum

Ulama dari kalangan madzhab Hanafi berpendapat makmum tak perlu membaca Al Fatihah

Rep: Imas Damayanti / Red: Friska Yolanda
ilustrasi shalat berjamaah. Ulama berpendapat berbeda terkait hukum makmum membaca Al Fatihah.
Foto: Republika/mgrol100
ilustrasi shalat berjamaah. Ulama berpendapat berbeda terkait hukum makmum membaca Al Fatihah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam shalat berjamaah, lumrah diketahui bahwa makmum sejatinya harus mengikuti instruksi gerakan sang imam. Namun dalam bacaan shalat, terdapat sebuah anjuran untuk makmum mendengarkan bacaan tersebut dari imam, benarkah? Lantas, bagaimana hukum membaca Al-Fatihah bagi makmum menurut ulama empat madzhab? 

Dalam buku Memahami Arti Bacaan Shalat karya Muhammad Masrur disebutkan, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama-ulama madzhab mengenai pembacaan Al-Fatihah bagi makmum. Ulama-ulama dari kalangan madzhab Hanafi misalnya, mereka berpendapat bahwa makmum tidak perlu membaca Al-Fatihah. 

Adapun ulama-ulama dari kalangan Madzhab Maliki dan Hanbali berpendapat, makmum perlu membaca Al-Fatihah dan surat pada shalat sirr (bacaan shalat yang dibaca dengan suara pelan) saja. Dan tidak membaca apapun pada shalat jahr (bacaan shalat yang dibaca dengan suara keras.

Sedangkan ulama-ulama dari kalangan madzhab Syafi'i berpendapat, baik imam maupun makmum dan orang yang sendirian wajib membaca Al-Fatihah dalam setiap rakaat. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement