Ahad 23 Feb 2020 05:00 WIB

Amalan Saat Hamil Agar Dapat Anak Saleh

Ayah dan ibu bisa membacakan Alquran pada janin.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Amalan Saat Hamil Agar Dapat Anak Saleh.
Foto: Pixabay
Amalan Saat Hamil Agar Dapat Anak Saleh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua orang yang telah membangun rumah tangga pasti mendambakan lahirnya seorang anak yang saleh. Namun, agar bisa memiliki keturunan yang shaleh, setiap orang tua perlu berdoa dan melakukan berbagai kebaikan, termasuk ketika masa kehamilan.

Dalam bukunya yang berjudul Ikhtiar Mendapat Anak Shaleh, Galih Maulana memberikan beberapa amalan atau tips bagi orang tua yang ingin memiliki anak saleh. Alumnus Pascasarjana di Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta ini mengatakan, saat memasuki masa kehamilan ada beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh orang tua agar bayinya kelak menjadi anak yang shaleh.

Baca Juga

Pertama, memperbanyak membaca Alquran. Menurut Galih, penelitian telah membuktikan suara-suara eksternal dapat memberi pengaruh terhadap perkembangan janin di dalam perut ibu. Hal ini dimulai ketika janin berusia 25 pekan, dimana dia dapat mendengar suara dari luar rahim.

Karena itu, Galih menganjurkan kepada orang tua, baik itu ayah maupun ibu untuk membaca Alquran dan memperdengarkannya pada janin dalam kandungan, sehingga barokah Alquran yang dibacakan bisa mengalir kepada sang janin.

Kedua, banyak berdoa kepada Allah. Menurut Galih, banyak sekali doa yang dapat dibaca oleh ayah atau ibu ketika sedang dalam keadaan hamil, di antaranya doa-doa yang terdapat dalam Alquran. Selain itu, bisa juga berdoa dengan doa dari para ulama atau doa sendiri.

Dalam masalah doa ini, menurut dia, tidak terpaku pada satu atau dua redaksi saja. Intinya setiap orang tua harus memohon kepada Allah agar dianugerahi keturanan yang shaleh.

Ketiga, lebih intens berbuat kebaikan. Galih mengatakan, berbuat baik yang diniatkan semata untuk Allah akan memberikan dampak yang baik bagi pelakunya. Sebagian ulama salaf mengatakan, “Sesungguhnya di antara balasan kebaikan adalah kebaikan setelahnya, dan di antara balasan keburukan adalah keburukan setelahnya.”

Keempat, menjaga kesehatan fisik dan mental. Menurut Galih, kesehatan fisik dan mental saling berpengaruh satu sama lain.

Ketika kesehatan fisik terjaga maka perkembangan mental menjadi baik. Ketika mentalnya baik memungkinkan terbentuknya watak yang baik pula, sehingga lebih mudah dalam menerima arahan dan didikan bahkan ketika masih janin.

Galih mengatakan, untuk menjaga kesehatan fisik dan mental bisa dengan berolah raga, makan teratur, atau menjaga ketenangan jiwa dan pikiran lewat shalat, zikir atau membaca Alquran dan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement