Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Meyusul kematian 5 warga Iran yang terjangkit Corona Virus (COVID-19) pemasaran masker di negara ini melonjak drastis. (FOTO : ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE)
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Meyusul kematian 5 warga Iran yang terjangkit Corona Virus (COVID-19) pemasaran masker di negara ini melonjak drastis. (FOTO : ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE)
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Meyusul kematian 5 warga Iran yang terjangkit Corona Virus (COVID-19) pemasaran masker di negara ini melonjak drastis. (FOTO : ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE)
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Meyusul kematian 5 warga Iran yang terjangkit Corona Virus (COVID-19) pemasaran masker di negara ini melonjak drastis. (FOTO : ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE)
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Meyusul kematian 5 warga Iran yang terjangkit Corona Virus (COVID-19) pemasaran masker di negara ini melonjak drastis. (FOTO : ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE)
Warga Teheran Iran melintasi jalanan kota menggunakan masker, Sabtu (22/2). Meyusul kematian 5 warga Iran yang terjangkit Corona Virus (COVID-19) pemasaran masker di negara ini melonjak drastis. (FOTO : ABEDIN TAHERKENAREH/EPA EFE)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Pada Sabtu (22/2) Iran melaporkan kasus kematian baru akibat corona virus. Alhasil, di antara negara Timur Tengah, Iran menjadi negara paling terdampak corona, dengan korban jiwa di Negara itu berjumlah lima orang.
"Kami juga memiliki 10 kasus COVID-19 baru yang dikonfirmasi," kata juru bicara kementerian kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour seperti dilansir Saudigazzete, Ahad (23/2).
Dia menambahkan, satu korban baru akibat corona itu belum dihitung dengan delapan korban lainnya yang masih dirawat.
Lebih lanjut, untuk kasus terbaru corona di negara itu, kini telah mencapai 28 total infeksi yang dikonfirmasi.
Terkait hal tersebut, masyarakyat Iran saat ini diketahui sedang mencoba memenuhi kebutuhan masker untuk menghindari penularan. Bahkan, permintaan khusus masker di pengecer online Digikala milik di Iran, telah menembus penjualan 75 ribu masker dalam 36 jam pertamanya.
Di tengah kebutuhan yang mendesak terkait masker, memang banyak pihak yang menjualnya dengan harga tinggi. Namun demikian, berdasarkan pengakuan, pihak online itu tak mengambil komisi dari penjualannya tersebut.
sumber : EPA-EFE
Advertisement