REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) Kedutaan Besar RI (KBRI) Seoul, Prianto Mawardi mengatakan, warga negara Indonesia (WNI) di Korea Selatan kini dalam keadaan baik dan sehat. Hal itu menyusul semakin meningkatnya kasus infeksi virus corona baru atau Covid-19 di negara yang dipimpin Moon Jae-in.
"Alhamdulillah WNI di Korea Selatan (Korsel) dalam keadaan baik dan sehat," ujar Prianto Mawardi kepada Republika.co.id, Senin (24/2).
Dia meyakini, Pemerintah Korsel dapat dengan baik mengatasi persebaran virus. Korsel telah menetapkan wilayah Daegu dan Gyeongsang Bukdo sebagai daerah “Special Care Zones”.
Kendati begitu, KBRI tetap mengimbau WNI yang sedang dan/atau akan bepergian ke Korsel agar meningkatkan kehati-hatian dan tidak melakukan perjalanan khususnya ke wilayah Daegu dan Gyeongsang Bukdo. "KBRI seoul juga mengimbau agar WNI senantiasa meningkatkan kewaspadaan, menjaga stamina fisik dan psikis, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, rutin mencuci tangan dengan sabun, memakan daging yang dimasak sempurna, mengurangi interaksi di keramaian publik, serta terus memantau informasi yang disampaikan KBRI Seoul dan otoritas setempat," ujar Prianto.
Dia pun mengimbau, apabila mengalami permasalahan saat berada di Korsel, WNI dapat menghubungi hotline @kbri_seoul di nomor: +82 10 5394 2546. Per Desember 2018, jumlah WNI di Korsel tercatat sebanyak sekitar 37 ribu WNI yang tersebar di kota-kota Korsel.
Sejauh ini, Korsel telah melaporkan 231 kasus terbaru dari Covid-19. Hingga Senin (24/2), jumlah orang yang terinfeksi virus mencapai 833 orang. Angka itu merupakan angka tertinggi di luar China, sebagai negara pusat penyebaran virus corona baru.
Peningkatan kasus di negara Gingseng ini terjadi di kota terbesar keempat Korsel, Daegu. Di sana terdapat gereja Shincheonji Church of Jesus yang disinyalir sebagai awal pusat penyebaran virus.
Dalam peningkatan 231 kasus terbaru, 129 di antaranya berasal dari kota Daegu. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) juga mengonfirmasi adanya tambahan dua kematian akibat virus corona, sehingga total korban meninggal mencapai tujuh orang.
Ahad kemarin, Presiden Korsel Moon Jae-in menaikkan status siaga virus corona ke level tertinggi. Penaikan status dinilai perlu untuk memperkuat respons pemerintah dalam menanggulangi virus yang bermuara dari kota Wuhan di China ini.
China juga melaporkan 409 kasus baru pada Senin, sehingga meningkatkan total infeksi di daratan China menjadi 77.150 kasus. Setidaknya 150 kematian baru dari penyakit COVID-19 meningkatkan total kematian di China menjadi 2.592 kasus.