REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Airlangga kembali memberikan kontribusinya untuk publik dengan penemuan penangkal virus corona. Salah satu hasil temuannya adalah konsumsi sari rempah-rempah yang diyakini dari hasil riset bisa menjadi penangkal virus corona yang akhir-akhir ini masih menjadi ancaman masyarakat.
Temuan hasil riset ini dilakukan oleh Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga Chaerul Anwar Nidom. Nidom yang juga alumnus Unair ini berhasil menemukan penangkal virus corona dari sari rempah-rempah (curcuma).
Nidom mengatakan, untuk menghadapi virus corona, masyarakat bisa mengatasinya dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung curcuma. “Di beberapa tempat saya tawarkan apa yang bisa digunakan untuk menangkal virus corona. Kita bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung curcuma seperti jahe, kunyit dan temulawak,” ujar Nidom berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (25/2).
Penemuan Nidom semakin menambah deretan panjang prestasi akademisi dan alumnus UNAIR di tingkat publik. Bahkan penemuan ini diapresiasi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah yang juga alumnus UNAIR ini dengan mengunggah hasil temuan ini di akun sosial medianya.
Sementara itu Rektor UNAIR Profesor Nasih mengatakan saat ini banyak alumni UNAIR yang telah menorehkan prestasinya. Hal ini bisa dilihat dari banyak alumni yang namanya dikenal masyarakat.
Selain Profesor Nidom, masih banyak alumnus-alumnus UNAIR yang telah berperan besar dalam membawa nama almamaternya. Sebut saja Audrey Maximilian Herli, alumnus dari program studi S1 Sistem Informasi FST UNAIR yang akhir-akhir ini namanya juga sering diperbincangkan publik karena telah berhasil masuk ke dalam jajaran 30 Under 30 Forbes Indonesia. CEO sekaligus Co-founder dari start-up Riliv ini berhasil menjadi salah satu dari 30 tokoh muda berpengaruh di Indonesia.
Selain itu ada banyak alumni Unair yang saat ini telah memiliki posisi penting dalam pemerintahan Indonesia, Selain nama Khofifah, ada nama Muhajir Effendy sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Dokter Terawan yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Untuk Khofifah, beliau bahkan telah meraih penghargaan sebagai alumni berprestasi UNAIR pada tahun 2019 lalu.“Prestasi dan reputasi Khofifah sudah diakui secara nasional dan internasional. Ia pantas menerima penghargaan ini. Sumbangsihnya kepada negara sudah tidak diragukan lagi,” ucap Nasih.