Rabu 26 Feb 2020 05:26 WIB

Mahfud Tegaskan Belum Ada Satu Pun Kasus Corona di Indonesia

Dari 232 tes corona yang dilakukan di Indonesia semuanya negatif.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mohammad Mahfud MD memastikan belum kasus positif corona di Indonesia.
Foto: Abdan Syakura
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mohammad Mahfud MD memastikan belum kasus positif corona di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyatakan, belum terdapat satu pun kasus virus corona yang terjadi hingga Selasa (25/2) di Indonesia. Mahfud mengatakan, sudah ada 232 orang yang minta diperiksa untuk dicek kesehatannya dan hasilnya negatif.

"Kabar gembiranya itu tidak ada satu pun kasus corona di sini. Jadi belum ada orang terinfeksi corona," ujar Mahfud di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).

Baca Juga

Ia menjelaskan, sudah ada 232 orang yang meminta diri mereka untuk diperiksa. Pemeriksaan terhadap mereka pun dilakukan dan kemudian hasilnya mereka semua negatif virus corona. Mahfud merasa bersyukur akan hal tersebut.

"Ada 232 orang minta diperiksa, dan itu sudah diperiksa, ternyata negatif. Indonesia ini nol dari kasus corona sampai hari ini. Kita bersyukur," kata dia.

Di samping itu, pemerintah menjadwalkan observasi 188 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) World Dream di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, mulai 28 Februari 2020. Observasi terkait virus corona Covid-19 itu akan dilaksanakan selama 14 hari sejak kedatangan di pulau tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (24/2), mengatakan awal kapal World Dream akan dijemput menggunakan KRI dr Soeharso yang merupakan kapal jenis bantu rumah sakit. KRI dr Soeharso memiliki fasilitas selayaknya rumah sakit seperti ruang unit gawat darurat, ICU, dan perawatan.

Penjemputan terhadap awak kapal World Dream dilakukan di sekitar wilayah Riau. Agus menegaskan mereka akan dipindahkan ke kapal rumah sakit sesuai prosedur yang ditetapkan oleh WHO.

"Estimasi pemindahan boat to boat akan dilakukan pada tanggal 26 Februari jam 10.00 di Selat Durian dan akan tiba di Pulau Sebaru Kecil 28 Februari sekitar pukul 09.00 WIB," kata Agus mengutip Menteri PMK Muhadjir Effendy.

Menurut Agus, Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, merupakan pulau kosong, tidak berpenghuni, dan memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk observasi. Berdasarkan keterangan Muhadjir, Agus menambahkan, Pulau Sebaru Kecil memiliki fasilitas lengkap seperti pendingin udara.

"Dulunya pulau ini adalah tempat rehabilitasi narkoba," kata Agus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement