Rabu 26 Feb 2020 10:30 WIB

Syekh Muhammad Yunus, Guru Para Ulama Al Washliyah (5)

Syekh Muhammad Yunus berperan dalam mendirikan Al Washliyah

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Syekh Muhammad Yunus, Guru Para Ulama Al Washliyah. Foto: Logo Al Washliyah
Foto: Istimewa
Syekh Muhammad Yunus, Guru Para Ulama Al Washliyah. Foto: Logo Al Washliyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai penasihat Al Jamiyah Al Washliyah periode awal, Syekh Muhammad Yunus merupakan sosok ulama yang ahli fiqih. Selain itu, Syekh Yunus juga merupakan ulama yang sufi dan mendalami ilmu tasawiuf.

Ketua Umum PB Al Washliyah periode 2015-2020, KH Yusnar Yusuf Rangkuti megatakan, Syekh Yunus merupakan seorang ulama yang tidak hanya mendalami ilmu fikih, tapi juga mempelajari ilmu tasawuf yang berkaitan dengan tarekat Naqsyabandiyah.

Baca Juga

“Dia fuqaha dan juga sufi. Jadi, meninggalkan keduniaan,” ujar Kiai Yusnar kepada Republika belum lama ini.

Selain itu, menurut dia, Syekh Yunus juga merupakan ulama yang ahli ibadah. Karena itu, banyak orang yang belajar kepada Syekh Yunus, baik melalui Maktab Islamiyah Tapanuli yang didirikannya maupun belajar ke rumahnya langsung.

“Tangga rumahnya itu kan dari kayu. Ada sekitar enam anak tangga. Itu kayunya itu sampai separuh habis melengkung karena tergesek oleh sandal-sandal orang yang naik ke rumahnya untuk belajar,” ucap Kiai Yusnar. Namun, menurut dia, rumah Syekh Yunus itu sekarang sudah tidak ada lagi.

Tokoh agama yang kini berusia 64 tahun ini menjelaskan, sosok ulama pada era 1930-an memang berbeda dengan para ulama saat ini. Karena, para ulama seperti Syekh Yunus sangat mendekatkan diri kepada Allah, sehingga doa-doanya pun dikabulkan oleh Allah.

Menurut Kiai Yusnar, umat Islam Indonesia saat ini, khususnya warga Al Washliyah perlu meneladani sikap Syekh Yunus untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Apalagi, zaman sekarang ini semakin banyak tantangan yang dihadapi umat Islam.

“Saya kira hampir semua dari sikapnya harus jadi teladan bagi kita. Harus diteladani kedekatannya kepada Allah. Jadi harus lebih banyak beribadah kepada Allah,” kata salah satu Ketua Mejalis Ulama Indonesia (MUI) pusat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement