Rabu 26 Feb 2020 10:06 WIB

Syekh Muhammad Yunus, Guru Para Ulama Al Washliyah (1)

Syekh Muhammad Yunus berperan dalam mendirikan Al Washliyah

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Syekh Muhammad Yunus, Guru Para Ulama Al Washliyah. Foto: Logo Al Washliyah
Foto: Istimewa
Syekh Muhammad Yunus, Guru Para Ulama Al Washliyah. Foto: Logo Al Washliyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Muhammad Yunus adalah seorang ulama besar Jamiyatul Al Washliyah yang selama hidupnya mengembangkan dakwah dan pendidikan Islam. Ia memiliki peran penting berdirinya Al Washliyah, karena dia lah yang mengajari para ulama yang mendirikan organisasi Al-Washliyah.

Banyak ulama-ulama terkenal yang menjadi murid Syekh Yunus, diantaranya adalah H. Abdurrahman Syihab, H. Ismail Banda, Muhammad Arsyad Thalib Lubis, Muhammad Yusuf Ahmad Lubis, dan ulama terkenal lainnya. Murid-muridnya itulah yang kemudian membesarkan organisasi Al Washliyah.

Syekh Muhammad Yunus dilahirkan di Perkampungan Pecukaian Binjai, Sumatra Utara pada 1889. Ia berasal dari Gunung Beringin kecamatan Penyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Ayahnya bernama H. Muhammad Arsyad, sedangkan nama ibunya tidak diketahui.

Di masa mudanya, Yunus muda menuntut ilmu pengetahuan dasar agama dengan sabar dan tekun di kota Binjai. Kemudian, ia melanjutkan pencarian ilmunya di Titi Gantung Binjai dan berguru kepada Syekh H. Abdul Muthalib, ulama tarekat yang menyebarkan agama di daerah Mandailing.

Setelah itu, Yunus berguru kepada tuan Syekh H. Abdul Wahab Rokan Naksyabandi di perguruan Babussalam Langkat dengan mendalami ilmu fiqih dan mantik. Ia tidak pernah henti-hentinya untuk menggali ilmu pengetahuan dari berbagai sumber. Karena itu, Syekh Yunus juga sempat belajar ke Malaysia untuk berguru kepada Syekh Muhammad Idris Petani.

Selang beberapa lama kemudian, ia melanjutkan pendidikannya ke kota suci Makkah dan belajar kepada ulama besar seperti Syekh Abdurrahman, Syekh Abdul Qadir Mandili, dan Syekh Abdul Hamid. Beberapa tahun kemudian, Syekh Yunus mengajar di Maktab Sultiah Makkah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement