Rabu 26 Feb 2020 22:52 WIB

KUII Digelar Atas Keinginan Luhur Umat Islam

Musyawarah adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kepemimpinan kolektif.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Presiden RI yang juga Ketua Umum MUI, KH. Ma
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Presiden RI yang juga Ketua Umum MUI, KH. Ma

REPUBLIKA.CO.ID,PANGKAL PINANG -- Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII dibuka oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Hotel Novotel, Bangka Belitung pada Rabu (26/2). KUII bertema 'Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia Dalam Mewujudkan NKRI yang Maju, Adil dan Beradab' diselenggarakan atas keinginan luhur umat Islam.

Ketua Organizing Committee (OC) KUII, Ustaz Zaitun Rasmin saat memberikan laporan pada pembukaan KUII mengatakan, adanya keinginan luhur dan usaha tiada henti dari umat Islam Indonesia untuk mewujudkan NKRI yang maju, adil dan beradab. Maka KUII ke-VII diselenggarakan.

"Walaupun di tengah-tengah rasa pesimisme oleh sebagian kalangan setelah enam kongres serupa dilewati, tapi umat Islam selalu terinspirasi bahwa musyawarah adalah perintah Ilahi," kata Ustaz Zaitun saat memberikan pidato pada pembukaan KUII, Rabu (26/2) malam.

Ia menyampaikan, musyawarah adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kepemimpinan kolektif yang sangat diperlukan dan sangat sesuai dengan peradaban manusia yang terus berkebang. Ia menegaskan, tidak berjalannya hasil musyawarah adalah musibah, tetapi bila sudah tidak mau bermusyawarah terjadi musibah yang lebih besar.

Ia juga mengatakan bahwa Provinsi Bangka Belitung ditunjuk sebagai tuan rumah KUII setelah proses seleksi yang ketat. Kemudian dibentuk panitia KUII. Panitia diharuskan menyelesikan segala persiapan dan pelaksanaan KUII dengan cara seksama walau waktunya sangat singkat.

"Maka atas berkat dan rahmat dari Allah SWT dan segala kerja keras panitia mempersiapkan KUII maka kita telah berada pada gerbang peresmian pembukaannya," ujarnya.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), KH Didin Hafidhuddin saat memberikan pidato menyampaikan, tema KUII berkaitan dengan strategi perjuangan umat Islam untuk mewujudkan NKRI yang maju, adil dan beradab. Ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan secara mendalam dan jernih pada tema ini.

"Karena tema ini akan menghantarkan pada berbagai macam kegiatan-kegiatan baik di dalam KUII maupun sesudahnya," ujar KH Didin.

Cendekiawan Muslim ini mengatakan, tema KUII ke-VII lahir dari keinginan dan cita-cita luhur umat Islam Indonesia agar memiliki NKRI yang maju, adil dan beradab. Tema KUII juga perwujudan dari cita-cita para pendiri bangsa, kaum Muslimin sejak dari dulu dan di masa yang akan datang Insya Allah.

Ia menegaskan, NKRI sudah masuk dalam struktur rohani umat Islam. NKRI juga sudah masuk dalam jiwa umat Islam. Bahkan dalam pertemuan-pertemuan MUI, KH Ma'ruf Amin selalu menyatakan ada tiga tugas utama MUI. Pertama, menjaga dan memelihara ajaran Islam.

"Kedua, menjaga umat dari berbagai hal yang merugikan. Ketiga, menjaga NKRI dari berbagai macam rongrongan dari dalam dan luar," jelasnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement