REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso meninjau kesiapan Gudang Beras Bulog Wilayah DKI Jakarta dan Banten di Jakarta Utara, Kamis (27/2). Ia memastikan kesiapan Bulog sebagai stabilitator harga menjelang bulan Ramadhan hingga Lebaran 2020.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dalam menyambut Ramadhan dan Idul Fitrik karena stok Bulog cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia," kata Buwas, sapaan akrabnya di Gudang Bulog.
Ia menjelaskan, saat ini stok beras di Gudang Bulog seluruh Indonesia masih sebanyak 1,7 juta ton. Pada bulan April-Mei 2020 bertepatan dengan Ramadhan dan Lebaran, pihaknya menargetkan untuk menggelontorkan 500 ribu ton beras Bulog dalam operasi pasar.
Lebih lanjut, Buwas mengungkapkan sejak Januari 2020 Bulog terus menggelontorkan beras lewat operasi pasar. Hampir dua bulan terakhir, beras Bulog yang telah didistribusikan telah mencapai 300 ribu ton.
"Kegiatan operasi pasar kita laksanakan setiap hari secara masif melalui pengecer di pasar tradisional, ritel, hingga outlet Rumah Pangan Kita," tuturnya.
Buwas pun menilai, hingga saat ini permintaan beras di pasar belum cukup besar. Kenaikan harga yang terjadi di pasar lebih diakibatkan tidak adanya stok baru karena musim panen raya baru akan tiba pada Maret-April mendatang.
"Permintaan masih stabil walaupun harga ada sedikit kenaikan itu karena petani belum panen," ujarnya.