REPUBLIKA.CO.ID, MILWAUKEE - Sejumlah orang tewas dalam penembakan di Molson Coors Brewing Co di Milwaukee, Wisconsin, pada Rabu (26/2). Wali Kota Milwaukee, Tom Barrett, tidak memberikan jumlah pasti orang yang tewas dalam penembakan itu.
"Ini adalah hari yang mengerikan, mengerikan bagi para karyawan di sini. Hari yang sangat sulit bagi siapa pun yang dekat dengan situasi ini," ujar Barrett, dilansir Aljazirah.
Media lokal melaporkan bahwa pria bersenjata itu juga dilaporkan tewas. Namun, informasi ini belum bisa dikonfirmasi. Polisi Milwaukee sebelumnya menerima laporan bahwa ada insiden penembakan. Polisi, mobil pemadam kebakaran, dan ambulans tampak bersiaga di sekitar area penembakan.
Sebuah rekaman video menunjukkan seorang perwira yang mengenakan pelindung tubuh mengeluarkan senapan serbu dari sebuah mobil. Kru darurat terus tiba di lokasi hampir dua jam setelah laporan awal diterima polisi.
FBI dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak federal termasuk di antara lembaga yang merespons. Wali Kota Milwaukee Tom Barrett juga tiba di tempat kejadian.
Peristiwa itu terjadi di kompleks yang luas yang mencakup campuran kantor perusahaan dan fasilitas pembuatan bir. Setidaknya 600 orang bekerja di kompleks itu, yang secara luas dikenal di daerah Milwaukee sebagai Miller Valley, sebuah rujukan ke Miller Brewing Co yang sekarang menjadi bagian dari Molson Coors.
Seorang warga James Boyles mengatakan kepada Milwaukee Journal Sentinel bahwa istrinya, Lasonya Ragdales, bekerja di Molson Coors. Ragdales mengirim SMS dari dalam gedung dan mengatakan kepada suaminya bahwa ada seorang penembak aktif. Dia dikurung di sebuah ruangan bersama dengan sejumlah rekan kerjanya.
Miller Valley memiliki tempat pembuatan bir berusia 160 tahun. Pabrik ini dilengkapi dengan pusat pengemasan yang dapat mengisi ribuan kaleng dan botol setiap menit, serta pusat distribusi seukuran lima kali lapangan sepak bola. Fasilitas ini juga menjadi rumah bagi layanan pelanggan korporat, keuangan, sumber daya manusia, dan teknik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika