REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup musik Abdul & the Coffee Theory baru saja merilis album keempatnya yang berjudul Old Fashioned Way. Sang vokalis, Tengku Muhammad Abdullah Amin Anshari atau Abdul, menganggap album tersebut lebih dewasa dibandingkan karya sebelumnya.
"Mungkin ini proses pendewasaan setelah bertahun-tahun gue bikin lirik. Lebih deep dibandingkan lagu-lagu yang dulu gue buat. Albumnya lebih simple, lebih membawa suasana," kata Abdul saat dijumpai Republika.co.id.
Karya menyusul tiga album studio terdahulu dari Abdul & the Coffee Theory ialah Lovable, Love Theory, dan Rocket Love. Pada album terbarunya, band beraliran pop jazz itu mengemas lagu-lagu sedih dengan musik yang lebih mellow.
Abdul yang merupakan kelahiran Medan mengatakan, album memuat pesan untuk tidak ragu melakukan banyak hal dalam gaya lama alias old fashioned way. Termasuk, dari cara mencintai pasangan yang tertuang dalam lagu berjudul sama dalam album.
Menurut Abdul, menyampaikan cinta dengan gaya lama seperti menulis surat, membuat puisi, membawakan lagu favorit di hadapan kekasih jauh lebih romantis. Lirik lagu juga memuat bahwa cinta tidak selalu butuh emoji dan Instagram Story.
Album yang diproduksi di bawah naungan Universal Music Indonesia itu memuat delapan lagu. Beberapa judul lainnya yaitu "Tak Pernah Terganti", "Mima", "Coffee Baby", "Selangkah Lagi", "Satu Hari untuk Selamanya", "Selalu Ada", dan "I'll Stay for You".
Sudah ada enam lagu yang video klipnya telah rilis lewat kanal Youtube. Bagi Abdul, album sangat personal karena muatannya yang mendalam. Dia juga punya misi agar penikmat musik mengurangi penggunaan media sosial sehingga lebih dekat di kehidupan nyata.
"Gue nggak melarang, cuma sebaiknya mengurangi aja. Nggak ada salahnya balik ke gaya dulu. Alangkah indahnya kalau bisa falling in love dengan gaya lama," ujarnya.