REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain itu hadits nabi lainnya: Dari Sahabat Muhajirin bin Qunfuz, dia mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang sedang kencing, lalu dia mengucapkan salam dan beliau tidak menjawab salam tersebut. Kemudian beliau berwudhu, lalu beliau meminta maaf kepadanya dengan berkata;
إِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَذْكُرَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا عَلَى طَهَارَةٍ
“Aku tidak suka menyebut nama Allah azza wa jalla, kecuali dalam keadaan suci." (HR Abu Dawud)
Karena itu dalam Al Adzkar juga dijelaskan kalangan ulama Syafi'iyah mengatakan makruh memberi salam kepada orang yang sedang buang hajat. Maka jika ada orang yang memberi salam ketika sedang buang hajat kecil atau besar, tidak wajib orang yang buang hajat itu menjawab salam.
Maka sebaiknya ketika sedang buang hajat besar atau kecil, maupun sedang mandi tidak berbicara maupun melafazkan kalimat-kalimat agung atau membunyikan lafadz zikir. Terlebih lagi bernyanyi, sebab ini juga terkait dengan etika atau adab ketika berada di kamar mandi.
Sebaiknya bersegeralah dan tidak berlama-lama ketika berada di kamar mandi. Terlebih dalam banyak keterangan disebutkan kamar mandi merupakan tempat yang paling disukai oleh bangsa Jin. Sebab itu seorang muslim hendaknya ketika masuk dan keluar kamar mandi atau toilet terlebih dulu membaca doa agar terhidar dari segal keburukan termasuk dari pandangan makhluk yang tak kasat mata yakni jin.