Ahad 01 Mar 2020 12:04 WIB

Pesawat ABK Diamond Princess Mendarat Malam Ini

Setelah transit di Bandara Kertajati, mereka diangkut Garuda A330 ke Pulau Sebaru.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Andi Nur Aminah
Penumpang Diamond Princess melambaikan tangan ke penumpang lain yang meninggalkan kapal di Daikoku Pier Cruise Terminal, Yokohama, Tokyo, Rabu (19/2). Sebanyak 68 WNI ABK Diamond Princess akan tiba di Bandara Kertajati dan selanjutnya dikarantina di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu. (ilustrasi)
Foto: EPA
Penumpang Diamond Princess melambaikan tangan ke penumpang lain yang meninggalkan kapal di Daikoku Pier Cruise Terminal, Yokohama, Tokyo, Rabu (19/2). Sebanyak 68 WNI ABK Diamond Princess akan tiba di Bandara Kertajati dan selanjutnya dikarantina di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  -- Sebanyak 68 Warga Negara Indonesia Anak Buah Kapal Diamond Princess akan tiba di Bandara Kertajati, Majalengka, Ahad (3/1). Jalur keberangkatan dari Jepang menuju Bandara Kertajati. Humas Kementerian Kesehatan, Hendy Yudistira menkonfirmasi kedatangan puluhan WNI tersebut. Setelah di Bandara Kertajati, WNI akan diberangkatkan ke Pulau Subaru, Kepulauan Seribu melalui udara.

"Terkait penjemputan WNI, titik kumpul adalah di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Ahad (1/3) pukul 22.00 WIB," kata Hendy saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (1/3).

Baca Juga

Sesampainya dari Bandara Kertajati, mereka akan segera menuju Pulau Sebaru menggunakan kapal terbang Garuda Indonesia, Airbus A330. Mereka akan menjalani masa observasi selama 28 hari di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.

Masa observasi ini berbeda dengan dengan WNI dari Wuhan, yang menjalani observasi selama 14 hari di Natuna. Hal tersebut karena ABK berada di lokasi yang sama dengan orang-orang yang terinfeksi corona dan berpotensi tertular.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement