Senin 02 Mar 2020 16:15 WIB

Dokter Imbau Warga tak Panik dan Waspada Corona

Warga diminta senantiasa menjaga pola hidup sehat untuk hindari corona.

Red: Ani Nursalikah
Dokter Imbau Warga tak Panik dan Waspada Corona. Seorang petugas mengenakan pakaian pelindung lengkap saat bersiap menyambut kedatangan kru kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif virus corona di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Ahad (1/3/2020).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Dokter Imbau Warga tak Panik dan Waspada Corona. Seorang petugas mengenakan pakaian pelindung lengkap saat bersiap menyambut kedatangan kru kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif virus corona di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Ahad (1/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia (PDEI) Mohammad Adib Khumaidi mengimbau warga tidak panik, tapi mewaspadai penularan virus corona menyusul temuan dua kasus positif Covid-19 di Indonesia.

"Kita tidak bisa hindari Indonesia akhirnya ada yang positif corona, bahwa tidak ada yang bisa menjamin negara itu bebas dari corona virus," katanya ketika dihubungi melalui telepon, Senin (2/3).

Baca Juga

Ia mengatakan Indonesia termasuk negara yang cukup berisiko menjadi tempat penyebaran virus corona karena memiliki banyak pintu masuk bagi pendatang dari luar negeri. "Kalaupun sekarang ada yang positif, terlepas dari itu, kami berharap masyarakat tidak jadi panik," katanya.

photo

Ia menekankan pentingnya warga meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus corona, antara lain dengan menjaga kesehatan, membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta mengonsumsi makanan bergizi. Dia juga menyarankan warga mengenakan masker ketika berada dalam kerumunan dan menghindari kontak dengan orang yang menunjukkan gejala sakit ketika berada di keramaian.

"Sebenarnya pola hidup sehat itu yang harus semakin digalakkan kepada masyarakat. Kalau daya tahan tubuh kita bagus, maka kita pun terhindar dari virus apa pun, bukan hanya Covid-19," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement