Selasa 03 Mar 2020 15:21 WIB

Tani Hub Targetkan Gandeng 1 Juta Petani Dalam Lima Tahun

Tani Hub mencari petani yang berprofesi penuh untuk dibina secara berkelanjutan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Petani melakukan penyemperotan untuk pengendalian hama padi di Kampung Anyar Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (2/3/2020). Tani Hub menargetkan bisa menggandeng satu juta petani sebagai mitra penyuplai produk pertanian dalam lima tahun ke depan.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Petani melakukan penyemperotan untuk pengendalian hama padi di Kampung Anyar Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (2/3/2020). Tani Hub menargetkan bisa menggandeng satu juta petani sebagai mitra penyuplai produk pertanian dalam lima tahun ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform e-commerce Tani Hub menargetkan bisa menggandeng satu juta petani sebagai mitra penyuplai produk pertanian dalam lima tahun ke depan. Peningkatan mitra petani seiring target perusahaan untuk terus meningkatkan pertumbuhan penjualan aneka produk pertanian ke masyarakat maupun industri hotel, restoran, dan katering.

President & Co-Founder Tani Hub, Pamitra Wineka, menuturkan, menggandeng satu juta petani di Indonesia sebetulnya sangat kecil jika dibandingkan total jumlah petani yang mencapai 27 juta secara nasional. Hanya saja, Tani Hub mencari petani yang menjalani profesi penuh sebagai petani agar siap diberikan pembinaan secara berkelanjutan. Petani yang menjalani profesi penuh juga lebih menjamin dalam melakukan perawatan tanaman pertanian yang hasilnya siap diserap pasar lewat Tani Hub.

Baca Juga

"Target kita minimal satu juta petani dalam lima tahun depan. Sejuta tidak ada apa-apanya, tapi kita cari yang benar-benar petani," kata Pamitra saat ditemui di Jakarta, Selasa (3/3).

Sejak berdiri pada 2016 lalu, Pamitra menuturkan, Tani Hub telah bermitra dengan 30 ribu petani secara nasional. Jumlah itu, menurutnya, masih cukup kurang untuk bisa memenuhi pasar Indonesia. Semakin banyak petani yang digandeng pun akan semakin bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan hidup para petani.

Sebab, mereka yang tergabung dalam ekosistem Tani Hub dan menjadi penyuplai komoditas segar bahan pangan, akan memmiliki kepastian pasar dengan harga yang lebih baik. "Lewat Tani Hub jelas tidak akan banyak perantara jadi harga yang diterima petani bisa bagus dan punya pendapatan lebih tinggi," tuturnya.

Berdasarkan hasil kinerja sepanjang tahun 2019, Pamitra menuturkan, bahwa terjadi peningkatan transaksi melalui Tani Hub yang cukup besar. Dengan kata lain, pemasaran produk pertanian dari petani lewat platform Tani Hub terus menunjukkan kinerja positif.

Diketahui, pertumbuhan bisnis sepanjang 2019 melonjak 268,2 persen dibandingkan tahun 2018. Tani Hub Group juga telah memiliki tiga unit usaha, yakni Tani Hub yang fokus pada platform e-commerce hasil tani, Tani Fund untuk pendanaan mitra petani, serta Tani Supply yang menangani pengelolaan rantai pasok.

Upaya Tani Hub untuk makin mendekati petani maupun market ditempuh melalui pembangunan  fasilitas distribusi regional di lima kota yakni Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.

Selain itu, juga membangun fasilitas pemrosesan dan pengemasan di Malang, Jawa Tengah dan berencana menambah satu lagi di tahun ini. Tujuan membangun fasilitas tersebut adalah untuk menjaga konsistensi dan menjamin kualitas produk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement