Kamis 05 Mar 2020 18:19 WIB

JK Imbau PMI Daerah Edukasi Masyarakat Hadapi Virus Corona

JK mengimbau PMI di Daerah memberikan eduksi ke masyarakat soal corona.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Ketua PMI Jusuf Kalla
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Ketua PMI Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla meminta jajaran pengurus PMI di daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terkait virus corona atau Covid-19. JK juga mengimbau PMI di daerah untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran wabah Corona, salah satunya dengan menjaga kesehatan.

Pernyataan itu disampaikan JK saat menggelar rapat koordinasi terkait kesiapsiagaan virus Corona atau Covid -19 bersama dengan perwakilan PMI di 10 provinsi di Markas pusat PMI, Jakarta, Kamis (5/3).

Baca Juga

"Dalam kasus Covid-19, PMI akan menjadi salah satu corong untuk memberikan edukasi dan informasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti cuci tangan dengan sabun dan etika batuk kepada masyarakat untuk kesiapsiagaan masyarakat menghadapi penyakit ini,” kata JK dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Kamis (5/3).

Adapun 10 perwakilan itu antara lain PMI Provinsi Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. JK mengatakan, kesepuluh daerah tersebut merupakan daerah yang identik dengan banyaknya pendatang atau pelancong dari berbagai daerah atau negara lain sehingga rawan penularan Covid-19.

JK mengatakan PMI juga telah membuka hotline bagi masyarakat yang membutuhkan informasi terkait edukasi dan promosi kesehatan untuk kesiapsiagaan Covid-19 dengan menghubungi 021-7992325 Ext. 411 atau 021-7992322.

Dalam pertemuan koordinasi ini, hadir dokter spesialis paru RS PMI Bogor yang memberikan mendapatkan penjelasan tentang penyakit Covid-19, gejala serta penanganannya. Para peserta rapat juga melakukan simulasi cuci tangan dengan sabun, penjelasan menggunakan masker jika sakit dan bagaimana membuang masker bekas, serta alat pelindung diri (APD) bagi tim medis dalam penanganan penyakit infeksi.

"Pertemuan ini juga akan menyiapkan personel PMI Provinsi dan di setiap Kab/Kota untuk dapat melakukan pelatihan di bidang Layanan Ambulans, Psikososial dan Perawatan Keluarga," katanya.

Sebelumnya, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu juga mengingatkan masyarakat dan Pemerintah untuk tetap perlu meningkatkan kehati-hatian terhadap penyebaran virus Corona atau Covid-19. Ini setelah dua warga Depok sudah terkonfirmasi positif virus Corona dan sedang menjalani isolasi di RS Pusat Infeksi Sulianti Suroso.

Namun, JK menilai belum perlu melakukan isolasi untuk wilayah tertentu, khususnya Depok, yang sudah menkonfirmasi dua warganya positif Corona.

"Belum, belum perlu (isolasi), dua orang itu kan atau beberapa orang, tapi kita harus hati-hati, karena tingkat disiplin kita tidak sebaik, tidak sekeras China," ujar JK saat ditemui di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (4/3).

JK mengatakan, isolasi di beberapa daerah seperti China di Wuhan, maupun Daegu di Korea Selatan, lantaran sudah banyak warga di wilayah tersebut positif Corona. Sementara di Indonesia, dua warga terkonfirmasi positif Corona.

"Belum-belum, tentu kalau kita efektivitasnya di China, sekarang di Italia, di Iran, di Korea, sudah menyebar besar ada suatu karantina besar-besaran," ujar JK.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement