Sabtu 07 Mar 2020 19:00 WIB

Pemkot Depok Dirikan Posko Kesehatan di Terminal Bus

Posko menyediakan masker, hand sanitizer, dokter dan petugas jaga

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Hiru Muhammad
Petugas memberikan masker kepada penumpang di Stasiun Depok, Depok, Jawa Barat, Jumat (6/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memberikan masker kepada penumpang di Stasiun Depok, Depok, Jawa Barat, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Petugas gabungan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok mendirikan posko kesehatan di Terminal Bus Kota Depok di Jalan Margonda. Posko ini didirikan untuk mengantisipasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pencegahan virus Corona (Covid-19).

Kepala Dishub Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, posko ini dibuka mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB. Petugas medis di posko yang disiagakan sebanyak tiga orang. Terdiri dari dua dokter dan satu petugas promosi kesehatan. 

"Kami sebagai bagian dari tim penanganan dan pencegahan virus Corona yang telah ditunjuk melalui Surat Keputusan Wali Kota Depok, bertugas untuk antisipasi dan mensosialisasikan pencegahan virus Corona. Kami pilih lokasinya di Terminal  Depok karena merupakan tempat keramaian yang menjadi simpul pergerakan masyarakat yang paling banyak," ujar Dadang saat ditemui di Terminal Depok, Sabtu (7/3).

Dadang menambahkan, di posko ini juga disediakan hand sanitizer, masker dan spanduk sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus Corona dan gerakan hidup sehat.

"Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai virus tersebut dan cara mencegahnya. Melihat masyarakat yang begitu antusias, kami akan evaluasi terkait berapa lama posko ini ada di sini," katanya.

Menurut Dadang, kehadiran posko tersebut juga diharapkan dapat memberi ketenangan dan tidak menimbulkan kepanikan kepada para penumpang yg akan melakukan perjalanan. Hal tersebut terlihat dari jumlah penumpang di Terminal Bus dan Stasiun Depok yang tidak mengalami penurunan. 

"Kami sudah cek langsung. Alhamdulillah, di dalam stasiun juga sudah ada posko kesehatannya, demikian pula di simpul transportasi lainnya. Sebagai contoh pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah melakukan berbagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona di Terminal Terpadu Jatijajar," katanya.

Dia berharap dan juga meminta masyarakat untuk tidak panik serta tetap meningkatkan kewaspadaan penyebaran virus Corona. "Kami minta tidak perlu panik, tingkatkan kesehatan dan berdoa, agar kondisi seperti ini bisa segera diatasi," kata Dadang. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement