Selasa 10 Mar 2020 02:42 WIB

Italia Mati-matian Keluar dari Darurat Corona

Italia akan mengeluarkan berbagai insentif agar bebas dari darurat corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Papan berisi pengumuman penutupan Coloseum di Roma, Italia. Pemerintah sudah menerapkan karantina di sejumlah wilayah Italia untuk mengurangi penyebaran corona.(AP)
Foto: AP
Papan berisi pengumuman penutupan Coloseum di Roma, Italia. Pemerintah sudah menerapkan karantina di sejumlah wilayah Italia untuk mengurangi penyebaran corona.(AP)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA --  Pemerintah Italia semakin meningkatkan tindakan untuk mengimbangi dampak ekonomi dari wabah virus corona. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyatakan pemerintah akan menggunakan fleksibiltas aturan anggaran Eropa, Senin (9/3).

"Kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan menggunakan terapi kejut besar-besaran. Untuk keluar dari keadaan darurat ini kami akan menggunakan semua sumber daya manusia dan ekonomi," kata Conte kepada harian la Repubblica dalam sebuah wawancara.

Baca Juga

Conte mengatakan, pemerintah dan koalisi sedang mempelajari berbagai inisiatif, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Dia merencanakan akan bertemu dengan perwakilan oposisi untuk mempertimbangkan langkah-langkah ekonomi yang bisa dilakukan pada hari ini atau besok, Selasa (10/3).

Italia menyetujui melakukan karantina yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir pekan. Negara ini memutuskan untuk menutup wilayah utara, termasuk ibukota keuangan Milan dan pusat wisatawan Venesia, dalam upaya baru untuk mengendalikan menyebarnya virus corona.

Sejauh ini Italia telah dihantam lebih keras oleh krisis daripada di tempat lain di Eropa. Jumlah kematian melonjak tajam menjadi 366 dan jumlah total kasus melonjak 25 persen menjadi 7.375.

Menteri Ekonomi Italia Roberto Gualtieri menjanjikan 7,5 miliar euro dalam langkah-langkah untuk membantu ekonomi menahan dampak epidemi pada pekan lalu. Keputusan itu meningkatkan sasaran defisit anggaran tahun ini menjadi 2,5 persen dari pemasukan nasional 2,2 persen saat ini.

Komisi Eropa mengatakan kepada Italia rencana pengeluaran ekstra dalam menanggapi virus corona tidak akan dihitung dalam mempertimbangkan kepatuhannya terhadap aturan anggaran Uni Eropa (UE). Aturan UE memungkinkan penyimpangan sementara dari tujuan defisit jika terjadi peristiwa luar biasa, termasuk resesi ekonomi yang parah dan bencana alam besar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement