REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas bakal merevisi beberapa program hulu migas. Hal ini dilakukan SKK Migas mengingat harga minyak mentah dunia yang anjlok sejak Jumat kemarin.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan, pihaknya berkoordinasi dengan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mendapatkan langkah antisipasi yang tepat dalam menghadapi anjloknya harga minyak. Sebab, dia ingin target produksi dan pengembangan lapangan tetap sama dengan rencana kerja dan anggaran tahun ini.
"Membahas langkah-langkah agar kegiatan operasi dan pengembangan di lapangan dapat tetap dilaksanakan sesuai Work Program and Budget 2020 yang sudah disepakati bersama,” ujar Dwi, Selasa (10/3).
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menambahkan, pihaknya bakal merevisi dan mengalkulasi sejumlah program yang telah diajukan KKKS. Tujuannya untuk menentukan program-program prioritas di saat harga minyak jatuh.
"Tanpa menurunkan target-target dalam work program and budget,” ujarnya.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Sulistya Hastuti Wahyu mengatakan, SKK Migas akan membantu KKKS dengan meningkatkan pelayanan perizinan yang lebih baik. Harapannya, biaya yang dikeluarkan KKKS dapat semakin efisien dan program dapat tercapai tepat waktu.
"Kesempatan ini kami gunakan untuk meningkatkan layanan kami kepada KKKS, melalui kerja sama dengan BKPM sehingga pengurusan perizinan dapat dilakukan lebih cepat,” ujar Sulistya.