REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menutup kantor pusatnya di New York untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. PBB akan menutup komplek perkantorannya dari masyarakat umum, termasuk menangguhkan jadwal tur yang biasanya dibuka untuk publik.
"Kesehatan dan keselamatan staf masalah prioritas kami. PBB akan terus memantau situasi dengan cermat dan langkah-langkah lebih lanjut dapat diambil ketika keadaan berkembang," ujar juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, dilansir Anadolu Agency.
Penutupan kantor PBB untuk publik mulai berlaku pada Selasa lalu, pukul 20.00 waktu setempat. Keputusan itu diambil ketika wabah virus corona di sejumlah negara bagian di AS, termasuk New York semakin mengkhawatirkan.
Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan, jumlah kasus virus corona di New York mencapai 173. Menurutnya, jumlah kasus baru diperkirakan meningkat.
"Ini adalah satu-satunya tantangan kesehatan masyarakat terbesar yang kami miliki di negara bagian saat ini," kata Cuomo.
Beberapa pendapat medis menyatakan bahwa virus corona dapat hidup di permukaan yang keras seperti plastik dan stainless steel selama lebih dua hari. Oleh karena itu, Cuomo menekankan urgensi bagi masyarakat untuk membersihkan lingkungan mereka.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement